Berita

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Net

Politik

Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Dorong Pertumbuhan Lima Sektor Prioritas

JUMAT, 11 SEPTEMBER 2020 | 17:01 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) mengatakan, pemerintah terus berupaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tengah pandemik Covid-19.

Ketua Komite PC PEN, Airlangga Hartarto menyebutkan, dari sisi sektoral setidaknya ada lima sektor yang perlu didorong. Antara lain industri pengolahan, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi.

“Untuk sektor konstruksi, pemerintah mempersiapkan pembangunan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) karena ini melibatkan banyak kontraktor di daerah, sehingga tentu bisa mendorong perekonomian di daerah,” kata Airlangga saat menjadi pembicara kunci pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perindustrian, Perdagangan, dan Hubungan Internasional, Kamis (10/9).

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, kata Airlangga, outlook ekonomi Indonesia di tahun 2020 pun diproyeksikan sebesar -1,1 persen sampai dengan 0,2 persen. Sedangkan pada tahun 2021 diprediksi akan membaik dengan tumbuh di kisaran 4,5 persen hingga 5 persen.

”Berbagai lembaga negara juga menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan akan positif,” ujarnya.

Menurut Menko Perekonomian ini, dengan program PEN, sejumlah indikator ekonomi mulai menunjukkan sinyal positif atas pemulihan aktivitas ekonomi, seperti Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang sudah mengalami ekspansi.

Begitu juga indeks kepercayaan konsumen, penjualan kendaraan bermotor, penjualan ritel, survei kegiatan dunia usaha, dan inflasi inti.

Data per 7 September 2020 menyebutkan, dibandingkan dengan posisi 1 April 2020, kinerja indeks saham sektoral mengalami penguatan di semua sektor kecuali sektor properti.

Sementara dari sisi pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami apresiasi sebesar 9,73 persen.

Airlangga pun menjelaskan, waktu pemulihan dari guncangan ekonomi akibat pandemi Covid-19 relatif lebih cepat dibandingkan periode krisis yang terjadi  tahun 1998 maupun 2008.

“Kalau kita lihat kedalaman dari segi harga saham, di krisis Asia 1997-1998 itu butuh 7-8 tahun untuk kembali ke semula. Kemudian untuk krisis global di tahun 2008, butuh waktu 2 tahun,” jelasnya.

Pada periode krisis Asia 1997-1998, nilai tukar terdepresiasi hingga 566 persen. Saat periode krisis global 2008, nilai tukar terdepresiasi hingga 39,6 persen. Saat ini nilai tukar relatif stabil dan telah bergerak menuju ke level sebelum pandemik Covid-19.

“Namun kita juga harus melihat gas dan rem. Kita tetap harus menjaga kepercayaan publik karena ekonomi ini tidak semuanya faktor fundamental, tapi juga ada faktor sentimen terutama di sektor capital market,” katanya.

Ketua Umum Partai Golkar ini juga menjelaskan, penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi membutuhkan rencana jangka menengah hingga tahun 2022-2023.
Beberapa program utama yang akan disasar antara lain program yang berkaitan dengan kesehatan, bantuan sosial, padat karya untuk menjaga demand, restrukturisasi, dan transformasi ekonomi.

Di tahun 2021, lanjutnya, biaya penanganan Covid-19 akan tetap berfokus pada kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pembiayaan korporasi, serta sektoral kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

“Pemerintah pusat juga mendorong agar masing-masing pemerintah daerah menjalankan program, memacu perekonomiannya, serta melakukan belanja barang dan belanja modal. Dengan demikian, secara agregat kita bisa menjaga pertumbuhan,” pungkasnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya