Berita

Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu/Net

Politik

Said Didu Sudah Minta Jokowi Tunda Pemindahan Ibukota Negara Sejak Lima Bulan Lalu, Tapi Dibully

KAMIS, 10 SEPTEMBER 2020 | 22:18 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Keputusan pemerintah untuk menunda proyek pemindahan ibukota negara dinilai sudah terlambat.

Sebab bila menilik ke belakang, sejumlah tokoh sebenarnya sudah mengusulkan agar megaproyek pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur tersebut dihentikan agar bisa fokus menangani virus corona baru (Covid-19) yang menjangkit Tanah Air.

Salah satu tokoh yang pernah vokal terhadap penundaan pemindahan ibukota adalah mantan Sekretaris BUMN, Said Didu. Bahkan saran tersebut sudah disampaikan sejak lima bulan lalu.


"Betul, saya sarankan ke Presiden bulan Maret 2020 (untuk menunda pemindahan ibukota), tapi saat itu malah dibully oleh banyak pihak," ujar Said Didu di akun Twitternya, Kamis (10/9).

Kala itu, aktivis manusia merdeka ini menilai penundaan ibukota baru penting guna memaksimalkan penanganan virus yang berasal dari Wuhan, China ini.

Bahkan tak hanya menunda, Said Didu juga berharap Presiden Joko Widodo melakukan action dengan melakukan pengalihan anggaran pemindahan ibukota baru dan infrastruktur jangka panjang ke penanganan Covid-19.

Namun setelah beberapa bulan berjalan, pemerintah baru memutuskan penundaan pemindahan ibukota yang diumumkan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Selasa kemarin (8/9).

"Mengenai ibukota negara, terutama untuk komunikasi pada tim rumusan koordinasi. Sampai hari ini ibukota negara programnya masih di-hold," kata Suharso.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya