Berita

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima/Net

Politik

Pimpinan Komisi VI DPR: PSBB Tidak Boleh Diterapkan Secara Saklek!

KAMIS, 10 SEPTEMBER 2020 | 17:22 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pandemi Covid-19 di Indonesia yang hingga kini belum menunjukkan penurunan turut menjadi perhatian Komisi VI DPR RI.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima mengatakan, penanganan pandemi harus dilakukan pemerintah berdasarkan pertimbangan yang matang.

"Kami berharap pemerintah dalam menyampaikan kebijakan mengedepankan pertimbangan dan data-data yang valid secara matang, sehingga narasi yang diterima publik tidak menimbulkan keresahan," kata Aria Bima dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (10/9).


Salah satu yang disinggungnya adalah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total yang akan diberlakukan di Jakarta mulai 14 September mendatang.

Menurutnya, pemerintah baik daerah maupun pusat telah memiliki pengalaman dalam mengambil kebijakan terkait pandemi yang telah dilalui selama tujuh bulan belakangan. Hal itu secara tidak langsung telah memberikan pengetahuan mengenai penyakit, penyebaran, dan cara mencegah penyebaran virus asal Wuhan, China ini.

"Oleh karenanya, kebijakan PSBB tidak boleh secara saklek diterapkan seperti kondisi saat pertama kali PSBB dilakukan yang tanpa pengalaman. Kita tidak bisa menutup berbagai sektor perekonomian begitu saja," jelas Aria Bima.

Hal itu bukan tanpa alasan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2019, jelas Aria Bima, tercatat ada 74 juta jiwa penduduk berusia 15 tahun ke atas yang bekerja di sektor informal. Sementara penduduk yang bekerja di sektor formal hanya 55,3 juta jiwa.

Anggota DPR RI Dapil V Solo ini pun meminta pemerintah memiliki SOP yang terukur dalam menerapkan kebijakan.

"Misalkan untuk meminimalisasi potensi penularan digedung perkantoran. Jika penyebaran diakibatkan oleh kelembaban ruangan, maka harus dilakukan treatment khusus seperti membuka jendela untuk memberikan ruang sinar matahari masuk atau menggunakan sinar Ultra Violet seperti yang dilakukan di Jerman," papar politisi PDIP ini.

Di sisi lain, penyampaian informasi berdasarkan data yang akurat penting dilakukan pemerintah agar ke depan tidak mengorbankan kepentingan ekonomi masyarakat. Terutama masyarakat kecil yang berdagang atau mencari nafkah di ruang terbuka sehingga produktivitas masih bisa dipertahankan.

"Jangan sampai membuat masyarakat diliputi rasa tidak aman dan akan menyebabkan dunia usaha tidak mau bergerak, tidak bisa bergerak. Mereka selalu menyampaikan wait and see, saya kira ini yang harus kita hindari," demikian Aria Bima.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya