Berita

Presiden AS Donald Trump/Net

Dunia

Seribu Visa Warga Tiongkok Dicabut Pemerintah AS Atas Perintah Donald Trump Terkait Spionase

KAMIS, 10 SEPTEMBER 2020 | 07:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Rabu (9/9) bahwa negaranya telah mencabut lebih dari seribu visa pelajar dan peneliti China di bawah perintah Presiden Donald Trump yang menuduh beberapa dari mereka melakukan spionase.

Departemen Luar Negeri mengeluarkan angka pertamanya tentang efek perintah Trump, mereka mengatakan bahwa lebih dari seribu visa telah dicabut sejak mulai menerapkan proklamasi pada 1 Juni.

"Mahasiswa pascasarjana dan peneliti berisiko tinggi yang dibuat tidak memenuhi syarat di bawah proklamasi ini mewakili sebagian kecil dari jumlah total mahasiswa dan cendekiawan China yang datang ke Amerika Serikat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, seperti dikutip dari AFP, Kamis (10/9).

"Kami terus menyambut mahasiswa dan sarjana sah dari China yang tidak melanjutkan tujuan Partai Komunis China untuk mendominasi militer," katanya.

Departemen Luar Negeri menolak memberikan rincian visa siapa yang telah dicabut, dengan alasan undang-undang privasi.

Trump, dalam proklamasinya 29 Mei lalu, ketika ketegangan meningkat dengan Beijing di berbagai bidang, menyatakan bahwa beberapa warga negara Tiongkok yang secara resmi berada di Amerika Serikat untuk belajar telah mencuri kekayaan intelektual dan membantu memodernisasi militer Tiongkok.

Ada hampir 370 ribu siswa dari China yang terdaftar di universitas AS pada 2018-2019 menjadi paling banyak di antara negara mana pun, menawarkan sumber pendapatan yang menguntungkan bagi lembaga-lembaga yang sekarang menghadapi tekanan yang meningkat dari pandemik virus corona.

Beberapa aktivis Asia-Amerika telah memperingatkan bahwa perintah Trump menciptakan iklim kecurigaan di kampus, otu ditandai dengan mahasiswa keturunan Asia yang harus menghadapi pertanyaan tidak berdasar tentang niat mereka.

Tetapi para pejabat AS mengatakan jumlah kasus spionase yang melibatkan China telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari upaya bersama oleh Beijing.

Pejabat AS menuduh China berusaha mencuri penelitian universitas tentang Covid-19, alasan yang dikutip untuk penutupan konsulat China pemerintahan Trump di Houston pada bulan Juni lalu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya