Berita

Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS), Ubedilah Badrun/Net

Politik

Ubedilah Badrun: Kejahatan Besar Sedang Terjadi Di Indonesia!

RABU, 09 SEPTEMBER 2020 | 21:55 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ada kejahatan besar yang sedang terjadi di Indonesia.

Menurut Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS), Ubedilah Badrun, setidaknya ada lima indikator kejahatan besar yang dimaksud, yakni sistemik, bersembunyi di balik regulasi, kolaborasi jahat antara legislatif dengan eksekutif, merusak demokrasi, dan merugikan rakyat banyak.

"Kejahatan besar tersebut terjadi baik di bidang sosial ekonomi, sumber daya alam, hukum tata negara, maupun bidang politik," ujar Ubedilah Badrun dalam rilis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/9).

Hal itu juga disampaikan Ubedilah dalam diskusi yang bekerja sama dengan Nurani 98 dengan tajuk 'Kejahatan Besar Sedang Terjadi Di Indonesia?' pada Selasa (8/9).

Diskusi tersebut juga dihadiri oleh aktivis Nurani 98, Ray Rangkuti; pengacara konstitusi, Ahmad Wakil Kamal; Ketua Umum PB HMI MPO, Affandhy Ismail; dan Koordinator BEM SI, Remi Hastian.

Kejahatan besar tersebut, kata Ubedilah, harus dilawan dengan cara-cara scientifict, berbasis data, dan berbasis research.
 
Sementara itu, pengamat politik sekaligus aktivis Nurani98, Ray Rangkuti mengatakan, betapa pentingnya upaya membongkar kejahatan besar tersebut.

"Harus dikritik dan dibongkar kejahatan besar ini. Oligarki dan dinasti itu musuh reformasi di ranah politik dan ekonomi," tegas Ray Rangkuti.

Selain itu menurut Ahmad Wakil Kamal, kejahatan besar paling akhir terjadi secara diam-diam. Di mana, DPR dan Pemerintah pada 1 September lalu mengesahkan UU Mahkamah Konstitusi (MK) yang isinya dinilai sangat kacau.

"Di antaranya pasal tentang usia hakim yang dibolehkan hingga usia 70 tahun," kata pria yang biasa dipanggil Cak Wakil ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya