Berita

Waketum Gelora, Fahri Hamzah/Net

Politik

Bandingkan Dengan Era SBY, Fahri Hamzah: Kesalahan Kabinet Jokowi Karena Terseret Dendam Yang Tidak Jelas

RABU, 09 SEPTEMBER 2020 | 18:46 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dendam yang tidak jelas arahnya, menjadi salah satu cikal bakal kesalahan yang dilakukan oleh kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mengakibatkan polarisasi ditengah masyarakat. 

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah dalam cuitan akun Twitter pribadinya beberapa saat lalu, Rabu (9/9).

"Kesalahan kabinet @jokowi sejak awal adalah karena terseret pada dendam yang tidak jelas. Lalu orang membuat definisi, “oo ini dendam PKI toh, pantas Islam ditekan”. Maka runyam semuanya," ujar Fahri Hamzah.

Mantan Wakil Ketua DPR RI ini menilai, hal itu yang membedakan pemerintahan era Jokowi dengan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Dua periode Pak @SBYudhoyono jadi presiden kita tidak dengar situasi semacam ini," tukasnya.

Fahri menyatakan, meskipun SBY yang notabene tentara dan menantu dari almarhum Jenderal Sarwo Edhie Wibowo yang terkena memimpin penumpasan Partai Komunis Indonesia (PKI) tetapi tidak pernah ada isu komunisme di masa kepemimpinan SBY.

"Pak @SBYudhoyono itu tentara, menantu Jenderal Sarwo Wibowo yang terkenal memimpin penumpasan PKI. Tapi, tidak kita dengar beliau terusik atau terganggu lalu memakai negara untuk mencipta dikotomi di akar rumput masa. 10 tahun kita menikmati ketenangan dan pertumbuhan," tuturnya.

Lebih jauh daripada itu, Fahri menilai semua tergantung pada pemimpin itu sendiri dalam mengupayakan hadirnya perdamaian antar sesama ditengah masyarakat. Terlebih ditengah situasi pandemik Covid-19 seperti saat ini yang mana dibutuhkan persatuan untuk melewati ancaman krisis secara bersama-sama.

"Semuanya kembali kepada pemimpin, bisakah ia mencipta musim perdamaian dan persahabatan? Atau Apakah ia akan menciptakan musim perang? Kalau perang dengan negara lain mendingan. Ini perang dengan saudara sendiri. Dalam krisis pula. Mau dapat apa kita?" demikian Fahri Hamzah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya