Berita

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad dan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin/Net

Dunia

Mahathir Mohamad Sedih, Sahabatnya Muhyiddin Yassin Lebih Pilih Najib Razak

RABU, 09 SEPTEMBER 2020 | 10:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menyampaikan keluh kesahnya terkait mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Melalui unggahan di blognya, chedet.cc pada Rabu (9/9), Mahathir mengungkapkan kekecewaannya yang pada awalnya akan ia sampaikan ketika pembahasan mosi tidak percaya di parlemen.

Namun, dewan memutuskan untuk tidak membahas mosi tersebut sehingga ia menyampaikan pernyataannya melalui unggahan blog.

Pria 95 tahun tersebut menjelaskan sejak terbentuknya Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu). Di mana ia dan Muhyiddin serta beberapa orang lainnya mendirikan bersatu untuk menggulingkan mantan Perdana Menteri Najib Razak.

Setelah terguling, UMNO milik Najib kemudian berkoalisi dengan PAS untuk menghancurkan Pakatan Harapan dengan menyerang orang Melayu dan menargetkan DAP.

Mahathir mengatakan, Muhyiddin percaya untuk menghindari kehancuran tersebut, Pakatan Harapan harus dibubarkan dan membentuk pemerintahan campuran dengan UMNO dan PAS.

"Saya tidak dapat menerima usulan ini karena Najib dan UMNO yang telah merusak negara akan kembali menjadi bagian dari pemerintah. Ini mengkhianati orang-orang yang memilih kami," tulis Mahathir.

"Saya telah meminta Bersatu untuk menunda rencana tetapi Muhyiddin telah memperkuat hubungan Bersatu dengan UMNO dan PAS di Hotel Sheraton untuk merayakan koalisi di antara mereka," sambungnya.

Mahathir sendiri telah menyatakan, siap untuk menerima anggota yang sudah keluar dari UMNO, namun tidak akan menerima partai sebagai koalisi en-bloc.

"Saya bertanya kepada Muhyiddin, apakah dia bersedia bekerja dengan pihak UMNO yang dulu kita musuh kita karena mencuri, menipu, dan melakukan korupsi? Ia mengatakan bersedia," terang Mahathir.

Namun, Mahathir mengungkapkan ketidaksepakatannya dengan Muhyiddin sehingga Bersatu akhirnya terbelah.

"Saya sedih karena kawan seperjuangan saya bersedia memilih musuh, yaitu Najib, dan menolak saya, seorang teman di partai yang kami bentuk bersama," ungkapnya.

Lebih lanjut, Mahathir juga menyatakan kekecewaannya pada Muhyiddin yang mengambil jabatan perdana menteri dengan cara menipu rakyat. Terlebih, jabatan tersebut akan disalahgunakan untuk memasukan kembali musuh.

Pada akhirnya, siapa pun yang menentangnya di dalam partai dikeluarkan. Hal tersebut telah melanggar aturan Bersatu.

Setelah itu pun, Muhyiddin memberhentikan para profesional di pemerintahan dan menggantinya dengan para politisi. Situasi yang sama ketika pemerintahan Najib belum digulingkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya