Berita

Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas/Net

Politik

Khawatir Picu Kegaduhan, Alasan MUI Tolak Program Sertifikasi Dai

RABU, 09 SEPTEMBER 2020 | 09:43 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak rencana program sertifikasi dai atau mubalig yang digagas Kementerian Agama (Kemenag). Penolakan itu sesuai dengan keputusan Rapat Pimpinan MUI pada Selasa (8/9) kemarin atau bertepatan 20 Muharram 1442 H. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas mengatakan hal-hal yang mendasari MUI menolak program sertifikasi dai atau mubalig itu antara lain kekhawatiran program tersebut memicu kegaduhan dan intervensi pemerintah dalam mengontrol kehidupan keagamaan umat Islam. 

"Oleh karena itu, MUI menolak rencana program tersebut," tegas Anwar Abbas melalui keterangannya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Rabu (9/9). 

MUI, kata Anwar Abbas, bisa memahami pentingnya program peningkatan kompetensi (upgrading) dai atau mubalig sebagai upaya untuk meningkatkan wawasan, materi dakwah atau tabligh, terutama materi keagamaan kontemporer seperti ekonomi syariah, bahan produk halal wawasan kebangsaan, dan sebagainya

"Namun program tersebut diserahkan sepenuhnya kepada ormas/kelembagaan Islam, termasuk MUI dan pihak-pihak yang memiliki otoritas untuk itu," kata Anwar Abbas. 

Lebih lanjut, Anwar Abbas mengimbau kepada semua pihak untuk tidak seenaknya mengkait-kaitkan paham radikalisme dengan ulama, mubalig atau dai. Apalagi hanya didasarkan pada aspek fisik yang good looking

"Menghmbau kepada semua pihak agar tidak mudah mengaitkan masalah radikalisme dengan ulama, dai/muballigh dan hafizh serta tampilan fisik (performance) mereka, termasuk yang lantang menyuarakan amar makruf nahi munkar bagi perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara," demikian Anwar Abbas. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya