Berita

Perdana Menteri Kosovo, Avdulah Hoti/Net

Dunia

Kosovo Tegaskan Kesepakatan Hanya Bisa Tercapai Jika Ada Pengakuan Serbia Soal Kemerdekaannya

SENIN, 07 SEPTEMBER 2020 | 07:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perdana Menteri Kosovo, Avdulah Hoti, mengumumkan bahwa ia akan bertemu kembali dengan Presiden Serbia di Brussel pada Senin (7/9) untuk kelanjutan kesepakatan dua negara itu.

“Berdasarkan janji yang kami buat pada KTT Paris 10 Juli 2020 lalu, serta dukungan yang kami terima dari Presiden (Emmanuel) Macron dan Kanselir (Angela) Merkel, maka pada Senin (7/9) di Brussel kami bertemu dengan pihak Serbia untuk berdialog tentang kesepakatan akhir adanya saling pengakuan dan normalisasi hubungan antara Kosovo dan Serbia,” tulis Hoti di Facebook, seperti dikutip N1, Minggu (6/9).

Menurut Hoti, kesepakatan akhir hanya bisa dicapai setelah adanya pengakuan dari kedua negara.

“Tidak akan ada kesepakatan yang tidak akan menyelesaikan masalah untuk selamanya. Hanya akan ada kesepakatan akhir tentang saling pengakuan yang sistematis dan mencakup semua masalah yang perlu diselesaikan antara dua negara merdeka berdasarkan konvensi, standar, dan praktik internasional, yang mengatur hubungan antara dua negara merdeka,” tulis Hoti.

Pada Senin (7/9), Hoti dan Vucic dijadwalkan untuk melakukan pembicaraan di Brussel dengan Uni Eropa (UE) sebagai penengah setelah pada Jumat Kosovo-Serbia dipertemukan di Gedung Putih.

UE telah berupaya menjadi mediator pembicaraan antara Kosovo dan Serbia selama lebih dari satu dekade.

Para pejabat AS telah berkomukasi secara erat dengan para pejabat UE mengenai masalah normalisasi hubungan ekonomi antara Serbia dan Kosovo.

Pembicaraan Gedung Putih pada Jumat kemarin bukannya tanpa kejutan.

Sementara Gedung Putih mengatakan dialog hari itu adalah tentang kesepakatan ekonomi, di pihak Kosovo berharap ada dokumen yang mencakup ‘pengakuan’ antara dua negara Kosovo-Serbia.

Kesepakatan ekonomi yang ditandatangani Kosovo-Serbia tidak mencantumkan ‘saling pengakuan’.  

Di jantung perselisihan antara negara bekas musuh itu, adalah penolakan Serbia untuk mengakui kemerdekaan Kosovo yang dideklarasikan secara sepihak pada 2008, seperti dikutip Voa News, Minggu (6/9).
 
Sebagian besar negara Barat -termasuk Amerika Serikat- telah mengakui kemerdekaan Kosovo. Tidak demikian dengan Rusia dan China.   
 
Hoti mengatakan dia melihat kesepakatan ekonomi yang telah ditandatangani bersama adalah sebagai salah satu langkah menuju pengakuan.  
 
“Kami melihat ini sebagai langkah besar menuju penyelesaian akhir, yaitu saling pengakuan. Saya telah menyatakan secara terbuka, bahwa bagi kami ini menunjukkan pencapaian besar menuju penyelesaian kesepakatan dengan Serbia,” katanya penuh harap.

Sementara itu, pada akhir hari pertemuan di Gedung Putih, Vucic mengatakan bahwa Serbia tetap pada keputusannya.

"Jika Anda bertanya kepada saya apakah Serbia akan menerima saling pengakuan, yang disebutkan di beberapa draf proposal, itu tidak akan berhasil untuk Serbia," katanya.    

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya