Berita

Ilustrasi gelombang tinggi akibat badai/Net

Dunia

Jepang Dihantui Topan Haishen, Gelombang Laut Bisa Setinggi Tsunami

MINGGU, 06 SEPTEMBER 2020 | 07:01 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dalam beberapa hari ke depan, Jepang dihantui oleh serangan Topan Haishen dengan kekuatan yang dahsyat. Bahkan Badan Meteorologi menyebut, topan itu dapat menciptakan gelombang laut setinggi tsunami.

Sejak Jumat (4/9), Badan Meteorologi Jepang mendesak para penduduk di Okinawa dan Kyushu untuk berhati-hati terhadap Topan Haishen yang diperkirakan akan mulai menghantam pada Minggu (6/9).

"Kemungkinan kerusakan yang signifikan akibat topan meningkat. Gelombang laut dapat menghantam bendungan pelindung dan sangat mirip dengan tsunami," ujar jurubicara badan tersebut dalam konferensi pers di Tokyo, mengutip Sputnik.

Berdasarkan perkiraan, Topan Haishen akan melanda Okinawa pada Minggu dan Kyushu setelahnya atau sekitar Senin (7/9).

Topan tersebut diperkirakan memiliki tekanan atmosfer 915 hektopascal di pusatnya dengan kecepatan angin 198 km per jam pada Minggu. Pusat topan  berada di dekat Minamidaito, timur pulau utama Okinawa, pada Sabtu (5/9), bergerak ke utara dengan kecepatan 30 km per jam.

"Orang-orang di daerah yang terkena dampak tidak perlu ragu untuk mengevakuasi rumah mereka, meskipun mereka mungkin khawatir terinfeksi virus corona," ujar seorang pejabat Badan Meteorologi.

Menurut penyiar NHK, ada sekitar 84 ribu orang di barat daya Jepang yang telah diperintahkan untuk mengungsi.

Sedangkan, setidaknya 96 penerbangan domestik telah dibatalkan pada Sabtu.

Sementara itu, dilaporkan CNA, untuk mencegah kerusakan akibat topan, Kyushu Railway Co mengatakan akan menghentikan beberapa operasi keretanya pada Minggu dan semua operasi pada Senin.

Kantor berita Kyodo juga menyebut, pihak berwenang berusaha untuk mengalirkan air ke 23 bendungan di enam prefektur untuk meminimalisir terjadinya banjir.

Cuaca buruk akibat topan memaksa penjaga pantai Jepang untuk menunda pencarian awak kapal yang hilang dari kapal ternak yang terbalik di Laut Cina Timur.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya