Berita

Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno/Net

Politik

Adi Prayitno: Pengembalian SK Rekomendasi Mulyadi-Ali Mukhdin Pukulan Telak Bagi PDIP

SABTU, 05 SEPTEMBER 2020 | 13:54 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mulyadi-Ali Mukhdin yang mengembalikan surat rekomendasinya merupakan pukulan telak bagi DPP PDIP.

Begitulah Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai fenomena yang muncul setelah Ketua DPP PDIP Bidang Politik DPP PDIP, Puan Maharani mengharapkan Sumbar menjadi Provinsi yang mendukung Negara Pancasila.

"Secara politik itu pukulan telak bagi PDIP, bahwa tidak semua orang menjadikan rekomendasi partai itu segala-galanya," ujar Adi saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (5/9).

Jika dikaji secara komunikasi, pernyataan Puan jelas-jelas menyinggung harkat dan martabat warga Sumbar, khususnya orang Minang.

"Kalau saya melihat itu (dikembalikannya surat rekomendasi) sebagai bentuk protes sekaligus ketersinggungan politik terhadap pernyataan Puan ya. Karena harga diri bagi seorang Sumbar Minang itu melampaui di atas segala-galanya, bahkan melampaui urusan politik," terangnya.

Jika mau jujur, lanjut Dosen Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah UIN Jakarta ini, rekomendasi partai itu penting bagi Mulyadi-Ali Mukhdin untuk maju di Pilkada.

Meski demikian, karena pernyataan Puan yang melukai dan menyakiti hati orang Minang maka rekomendasi itu dikembalikan.

"Tentu saja ketersinggungan bentuk kemarahan dari statement Mba Puan yang provokatif itu. Artinya politik bagi orang Sumbar nomor dua. Yang lebih utama bagi mereka adalah harga diri," demikian Adi Prayitno.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

DPR Sambut Baik Upaya Indonesia Ingin Gabung BRICS Plus

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:53

Divonis 20 Tahun Penjara, Pelaku Pembunuhan di Subang Ajukan Kasasi

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:37

Asupan Protein Ikan Pegang Peran Penting Gizi Rakyat

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:15

Fraksi PKS Dukung Visi Swasembada Pangan dan Energi Prabowo

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:58

Aksi Heroik Kapal Bakamla

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:46

Lahan Tembakau Blora Berkembang Pesat, Petani Sejahtera

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:03

Bermain Imbang 0-0 Lawan Australia, Timnas U-17 Pastikan Lolos Piala Asia

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:50

Bukit Tidar yang Penuh Kenangan

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:24

DPD Dorong Lemhanas Bikin Film Bertema Patriotisme

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:08

Pakar Hukum Endus Ada Pengkondisian Kasus Denny Indrayana

Senin, 28 Oktober 2024 | 02:29

Selengkapnya