Berita

Pejalan kaki yang memakai masker wajah menyeberang jalan dekat Union Square di New York/Net

Dunia

Peneliti: Banyak Orang Malas Pakai Masker, Awal 2021 Kematian AS Bisa Capai Lebih Dari 400 Ribu Jiwa

SABTU, 05 SEPTEMBER 2020 | 12:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Lembaga kesehatan Universitas Washington mengeluarkan sebuah prediksi yang cukup mengerikan terkait pandemik Covid-19 di Amerika Serikat pada Jumat (4/9).

Mereka memprediksi bahwa kematian AS akibat virus corona akan mencapai 410 ribu jiwa pada akhir tahun 2020, lebih dari dua kali lipat jumlah kematian saat ini, dan angka kematian bisa melonjak menjadi 3.000 per hari pada bulan Desember mendatang.

"Kematian dapat dikurangi hingga 30 persen jika lebih banyak orang Amerika mengenakan masker wajah seperti yang disarankan oleh ahli epidemiologi, tetapi pemakaian masker menurun," kata Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (4/9).

Tingkat kematian AS yang diproyeksikan oleh model IHME, yang telah dikutip oleh Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih, akan lebih dari tiga kali lipat tingkat kematian saat ini yakni sekitar 850 per hari.

"Kami memperkirakan angka kematian harian di Amerika Serikat, karena musiman dan menurunnya kewaspadaan publik, mencapai hampir 3.000 per hari pada bulan Desember," kata institut itu dalam pembaruan prakiraan periodiknya.

“Kematian kumulatif yang diperkirakan pada 1 Januari adalah 410.000; ini berarti 225.000 kematian dari sekarang hingga akhir tahun," lanjutnya.

Sebelumnya diperkirakan akan ada 317.697 kematian pada 1 Desember mendatang.

Prospek model untuk dunia bahkan lebih mengerikan, dengan kematian diproyeksikan meningkat tiga kali lipat menjadi 2,8 juta pada 1 Januari 2021.

Saat ini, Amerika Serikat, yang memiliki populasi terbesar ketiga di dunia itu memimpin planet ini dengan lebih dari 186 ribukematian karena Covid-19 dengan 6,1 juta infeksi virus corona.

Pernyataan Institut tersebut kontras dengan pernyataan berulang yang diucapkan Presiden Donald Trump bahwa virus corona akan menghilang. Tetapi kematian telah melampaui beberapa prediksi mengerikan lembaga, yang sering diperbarui untuk mencerminkan data baru, asumsi yang direvisi, dan sumber informasi yang lebih canggih.

Masalah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memperkirakan hanya empat minggu sebelumnya, dan perkiraan terbaru adalah 200.000 hingga 211.000 orang tewas pada 26 September.

Namun institut tersebut mengatakan dengan begitu banyak orang Amerika yang masih menolak untuk memakai masker masih ada "kesempatan luar biasa" untuk menyelamatkan nyawa.

"Meningkatkan penggunaan masker ke tingkat seperti yang terlihat di Singapura akan menurunkan jumlah kematian kumulatif menjadi 288 ribu, atau 122 ribu nyawa diselamatkan dibandingkan dengan skenario referensi," katanya.

“Penggunaan masker terus menurun dari puncaknya pada awal Agustus. Penurunan terlihat jelas di seluruh Midwest, termasuk di beberapa negara bagian seperti Illinois dan Iowa dengan jumlah kasus yang meningkat,” kata laporan itu.

Lembaga itu juga mengingatkan, meskipun infeksi AS telah menurun menjadi sekitar 45 ribu kasus per hari dari puncak sekitar 70 ribu per hari pada bulan Juli lalu, Covid-19 adalah penyebab utama kematian kedua di negara itu setelah penyakit jantung dan kanker sebagai penyebab kematian di Amerika Serikat.

Tingkat infeksi baru-baru ini turun di negara bagian besar seperti Texas, Florida, dan California, yang menyebabkan penurunan kasus secara nasional.

Tetapi 10 negara bagian, yang kebanyakan berada di Midwest, rata-rata masih lebih dari satu kasus sekunder per orang yang terinfeksi, sebuah indikasi penyebaran yang cepat, kata laporan itu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya