Berita

Rizal Ramli di Gedung MK/RMOL

Politik

Rezim Jokowi Hingga Influencer Disokong Cukong, Rizal Ramli: Tolong KPK Fokus Tangani Money Politic!

SABTU, 05 SEPTEMBER 2020 | 07:38 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Proses pencalonan hingga pemilihan pemimpin terpilih yang ada di dalam struktural pemerintahan Indonesia, baik pusat maupun daerah sekarang ini disokong oleh cukong alias pemilik modal.

Begitulah yang diungkapkan tokoh bangsa yang juga ekonom senior, Dr. Rizal Ramli usai mengajukan uji materi presidential trasehold, di Kantor Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (4/9).

"Apa yang terjadi begitu seseorang terpilih menjadi pejabat, bupati, gubernur atau yang lebih tinggi? Dia lupa cita-cita buat belain rakyat, dia lupa cita-cita untuk berjuang untuk kepentingan nasional. Mereka malah ngabdi sama cukong-cukongnya," ujar sosok yang kerab disapa RR ini.

Sebagai buktinya, RR mengaku telah membicarakan kebobrokan proses demokrasi diera Presiden Joko Widodo saat melakukan pertemuan dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebulan setengah lalu.

"Saya bersama teman berkunjung ke Komisi Pemberantasan Korupsi, ketemu dengan dua komisioner dan dua direktur KPK. Saya minta, tolong KPK fokus sama money politic. Karena inilah yang merusak Indonesia skala yang paling besar," paparnya.

Kala itu, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini mendapat jawaban teknis dari komisioner KPK, yang membuktikan adanya praktik korupsi di sektor politik.

"Komisioner KPK bilang, 'Pak Ramli kebetulan seminggu yang lalu kita tangkap Bupati Kutai Timur dan istrinya Ketua DPRD. Dia mau maju jadi bupati lagi dia ngumpulin uang dari cukong Rp 18 miliar, tetapi kerugian negara, karena dia harus kasih konsesi utang tambang macam-macam (sampai) Rp 2 triliun'," terang RR menirukan jawaban komisioner KPK yang tidak spesifik disebutkan namanya.

Menurut RR, nilai endorsement nyalon pilkada yang diberikan kepada Bupati Kutai Timur tersebut tidak seberapa jika dibandingkan keuntungan yang didapat cukong tersebut melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan para pejabat korup itu.

"Uang sogokan dari cukong cuma 0,8 persen, dia ke Jakarta bawa deposito Rp 18 miliar itu, mau ketemu partai ditangkap sama KPK (Bupati Kutai Barat). Nah hampir semua pemilihan bupati di Indonesia kayak begini, mesti nyetor upeti, yang bayarin cukong. Ya kalau di kota-kota besar itu (timbal baliknya) biasanya hak izin IMB, konsesi utang dan lain-lain," ungkapnya.

Oleh karena itu, mantan Menko Kemaritiman dan Sumber Daya ini berharap kepada KPK untuk mengusut tuntas persoalan korupsi di sektor politik.

"Karena yang memilih sebelumnya cukong-cukong, kemudian cukong membantu biaya survei. Cukongnya membantu buzzer influencer media. Inilah yang saya sebut sebagai demokrasi kriminal. Ini yang membuat indonesia enggak akan pernah menjadi negara hebat kuat adil dan makmur karena pemimpin-pemimpinnya pada dasarnya itu mengabdi sama yang lain," katanya.

"Saya minta KPK harus fokus hal begini karena harus hentikan ini," demikian Rizal Ramli berharap.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya