Berita

Presiden Belarus Alexandr Lukashenko/Net

Dunia

UE Tidak Akan Memasukkan Lukashenko Ke Dalam Daftar Hitam

JUMAT, 04 SEPTEMBER 2020 | 16:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jerman akhirnya memastikan bahwa Presiden Belarusia Alexandr Lukashenko tidak akan dimasukan dalam daftar sanksi Uni Eropa (UE). Keputusan itu pun didukung oleh Prancis dan Italia.

"Terlepas dari semua keadaan, saluran koneksi dengan Lukashenko harus tetap terbuka," ujar pernyataan bersama antara Berlin, Paris, dan Roman, seperti dikutip dari TASS, Jumat (4/9) yang mengutip pernyataan resmi dari sumber di UE.

Ketiga negara itu mengungkapkan daftar hitam hanya akan menyebabkan penghentian total dialog dengan Minsk. Sebelumnya, negara-negara Baltik dan Polandia telah mendesak untuk memberlakukan langkah-langkah pembatasan terhadap pemimpin Belarusia itu.

Aksi protes yang terjadi di Belarusia secara berturut-turut pada Agustus lalu, pasca kemenangan Lukashenko dalam pemilihan Belarus, membuat UE mempertimbangan pemberian sanksi terhadap 15-20 pejabat Belarus yang diduga terlibat dalam tindak kekerasan aparat pada pendemo. 

UE sedang mempertimbangkan daftar 15-20 pejabat Belarusia yang akan dilarang masuk ke wilayah UE dan akses ke sistem perbankan Eropa.

Sebelumnya, Sanksi Uni Eropa terhadap Belarusia pernah terjadi atas pelanggaran hak asasi manusia yang berlaku dari tahun 2004 hingga 2016. Seiring waktu, daftar hitam berubah.

Pada September 2008, Uni Eropa membekukan sanksi, namun memperbaruinya dan bahkan meningkatkannya setelah pemilihan presiden 2010 di republik tersebut.

Dalam pertemuan informal di Berlin pada 27-28 Agustus, para pemimpin Kementerian Luar Negeri negara-negara UE membuat keputusan untuk menyelesaikan prosedur sanksi terhadap Belarusia secepat mungkin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya