Berita

Jusuf Hamka/Net

Publika

Sebaiknya Keteladanan Jusuf Hamka Jangan Salah Kamar

JUMAT, 04 SEPTEMBER 2020 | 12:30 WIB

KISRUH kehadiran sosok tokoh Muslim Tionghoa, Jusuf Hamka, dalam kepengurusan dan kepanitiaan pembangunan dan pemugaran Vihara Cing De Yuen, Petak Sembilan, Jakarta Barat yang terungkap dari pernyataan Ketum Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), sungguh memprihatinkan dan menarik perhatian umat Islam lainnya. Termasuk saya sebagai salah satu kawan diskusi beliau.

Beliau sudah ditokohkan dengan berbagai macam pengabdiannya sebagai seorang Muslim keturunan Tionghoa. Seyogianya memang tidak patut ikut mencampuri urusan internal umat Buddha khususnya, yakni renovasi pembangunan vihara mereka.

Masih banyak ladang amal lain yang tersedia dan terbuka luas di tengah lautan umat Islam yang masih membutuhkan uluran tangan Pak Jusuf Hamka. Meskipun ada semacam permintaan atau perintah dari tokoh yang disegani dalam komunitas Buddha Tionghoa itu.

Hati-hati ada 'jebakan betmen' di sana yang mengubah citra Pak Jusuf Hamka yang sudah berada di puncak karier. Maka saran saya sebagai orang yang hormat kepada Pak Jusuf Hamka, sebaiknya ditolak saja karena lebih banyak mudharatnya daripada faedah yang didapat.

Konsep Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin itu bukan seperti itu, sehingga jangan menimbulkan stigma di sebagian kalangan menjadi pintu masuk mengintevensi urusan dapur orang lain.

Sebagai seorang mualaf dan pemilik mesjid Babah Alun itu, terlalu kecil pahalanya yang diperoleh jika itu dianggap itu sebagai kerja-kerja semata-mata untuk Lillahi taala, bisa jadi umat Islam yang sudah menaruh harapan dan respek kepada Pak Haji Jusuf Hamka juga akan risih melihatnya.

Bila sekadar jadi pelindung panitia karena jalinan hubungan baik keetnisan serta sebagai tokoh masyarakat ya bolehlah. Lumrah itu. Tapi kalau enggak urgent apalagi pengurus sebaiknya ditolak saja. Masih ada ladang amal terbuka luas untuk Pak Haji Jusuf Hamka.

Sejauh ini pun dengar-dengar bahwa para pengurus atau tim panitia lainnya enggan menolak, sehingga ini bisa menimbulkan gesekan antarumat atau elite yang ada didalamnya.

Banyak jalan menuju Sorga, silakan pilih Pak Jusuf. Asal jangan yang itu. InsyaAllah, Tuhan Ora Sare.

Agung Mozin


Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Budi Arie Setiadi Ketar-ketir Gegara Dugaan Korupsi PDNS

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:35

Dugaan Korupsi PDNS Kominfo Diusut

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:28

Kader Gerindra Ajak Warga Manfaatkan Mudik Gratis

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:10

Penerima Bansos Minimal 10 Tahun Ber-KTP Jakarta

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:43

Ini Perjalanan Kasus Korupsi Abdul Ghani Kasuba

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:23

Mantan Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba Meninggal Dunia

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:02

Menko Airlangga Luncurkan Program Belanja di Indonesia Aja

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:43

Jokowi Bisa Bernasib Sama seperti Duterte

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:27

Sosok Brigjen Eko Hadi, Reserse yang Dipercaya Jabat Dirtipid Narkoba Bareskrim

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:01

Tak Ada Operasi Yustisi Pendatang di Jakarta Usai Lebaran

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:00

Selengkapnya