Berita

Laut Mediterania/Net

Dunia

Geram Prancis Terus Ikut Campur Di Mediterania, Turki: Apa Hak Anda?

KAMIS, 03 SEPTEMBER 2020 | 18:14 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Situasi di Laut Mediterania Timur semakin kompleks. Terlibatnya berbagai negara dalam konflik Turki dan Yunani membuat ketegangan meningkat.

Salah satunya ketika Prancis membela Yunani dengan ikut campur tangan menyerang Turki. Pekan lalu, Presiden Emmanuel Macron mengatakan Prancis tidak akan menerima "garis merah" yang dibuat Turki di Siprus dengan membandingkannya dengan konflik di Suriah.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Petahanan Turki, Hulusi Akar, menyebut Prancis bertindak sebagai 'mafiosi' atau mafia.

"Ada beberapa 'mafiosi' di sini yang tindakannya sulit dipahami, misalnya Prancis. Anda bukan negara penjamin, tidak ada perjanjian antara Anda dengan negara kawasan, Anda bahkan bukan perwakilan Uni Eropa. Jadi, hak apa yang Anda miliki untuk ikut campur di sini?" tanya Akar.

Pernyataan Akar muncul selama melakukan inspeksi pasukan di Pusat Operasi Udara Gabungan Turki pada Kamis (3/9), melansir Sputnik.

"Jika Anda ingin 'menunjukkan kepahlawanan' sendiri, perhatikan bahwa masa gangster dan mafiosi telah berlalu. Kami tidak berusaha untuk meningkatkan ketegangan, tetapi hanya melindungi kepentingan dan hak kami, serta tidak ada yang dapat mengganggu kami," sambungnya memperingatkan.

Lebih lanjut, Akar menegaskan, Turki tidak akan menerima mereka yang datang dari jarak ribuan kilometer dan mencoba untuk menggertak, mengklaim hak, dan memainkan peran sebagai malaikat pelindung.

"Bahkan jika Anda mempersatukan seluruh dunia, Anda tidak akan pernah bisa mengatakannya kami bahwa 'dua kali dua adalah lima'," tekannya meyakini bahwa Siprus merupakan wilayah kedaulatan Turki.

Selama kunjungan inspeksi tersebut, Akar mengenakan setelan penerbangan dan melakukan penerbangan melalui Laut Aegean dengan F-16 milik Angkatan Udara Turki untuk unjuk kekuatan ke Yunani.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya