Ketua Komisi V DPR Aceh, M Rizal Falevi Kirani/Istimewa
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh. Nova Iriansyah, dinilai punya komunikasi yang buruk dengan para anggota dewan. Pasalnya, Nova selalu menolak untuk datang ke Gedung Parlemen Aceh meski berulang kali diundang dalam forum resmi.
“Selama 25 tahun, baru kali ini kami lihat komunikasi Pemerintah Aceh buruk dengan mitra kerja,†kata Politikus Partai Nanggroe Aceh (PNA), M Reza Fahlevi Kirani, Kamis (3/9).
Fahlevi mengaku tidak memahami arah komunikasi Nova. Di saat yang sama, program Pemerintah Aceh di bawah Nova hanya menghabiskan-habiskan uang rakyat. Nova, kata Falevi, seperti tidak berpikir menggunakan uang yang ada agar berfungsi membantu masyarakat yang kesusahan.
Tak hanya Fahlevi, sejumlah politisi di DPR Aceh (DPRA) juga merasakan hal sama. Nova Iriansyah dua kali berturut-turut tidak menghadiri sidang paripurna. Hal ini mendorong sejumlah anggota DPR Aceh untuk menggunakan hak interpelasi.
Politikus Partai Aceh, Iskandar Usman Al Farlaky, menjadi pihak yang mengajukan penggunaan hak interpelasi yang kemudian didukung beberapa anggota dewan lainnya.
Tak hanya interpelasi, politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Irpannusir, malah mengancam untuk memakzulkan Nova dari jabatan karena tidak menghormati dan dinilai melecehkan lembaga legislatif.
“Secara konstitusi kita akan melakukan interpelasi, bila perlu kita gulingkan Plt Gubernur itu di ruang ini,†tegas Irpannusir saat menyampaikan interupsinya dalam paripurna DPR Aceh beberapa waktu lalu.
Irpannusir mengingatkan agar anggota DPRA tidak takut melakukan upaya tersebut. Apalagi dukungan rakyat terhadap 81 anggota dewan lebih banyak dibandingkan suara yang diperoleh Plt Gubernur Aceh.
“Jadi sangat memungkinkan dengan motivasi rakyat untuk melakukan penggulingan, pemakzulan terhadap Plt Gubernur Aceh ini,†ucap Irpannusir, dilansir
Kantor Berita RMOLAceh.
Irpannusir juga meminta kepada anggota dewan yang merasa dekat dengan Plt Gubernur Aceh untuk melakukan lobi agar bisa berkomunikasi dan membangun Aceh lebih baik.
“Tapi kalau tidak, opsi yang terakhir adalah apa yang disampaikan Iskandar Usman Al Farlaky dan pemakzulan,†kata Irpan.
