Berita

Dutabesar Armenia untuk Indonesia, Dziunik Aghajanian saat melakukan diskusi RMOL World View pada Selasa, 1 September 2020/RMOL

Dunia

Bukan Hanya Kebijakan, Mengatasi Hoax Dan Berita Palsu Juga Harus Dilihat Dari Perspektif Psikologi

RABU, 02 SEPTEMBER 2020 | 10:04 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Indonesia dan Armenia tengah menjajaki kerja sama teknologi dan informasi, baik untuk pendidikan hingga Artificial Intelligence (AI). Kerja sama tersebut merupakan hasil pertemuan dari Presiden Joko Widodo dan Presiden Armenia, Armen Sarkissian di Abu Dhabi awal 2020.

Namun, di tengah perkembangan teknologi dan informasi, dunia saat ini di hadapkan pada sebuah tantangan baru yang besar, yaitu hoax dan berita palsu.

Dalam hal ini, Dutabesar Armenia di Jakarta, Dziunik Aghajanian mengungkapkan pandangannya terkait dengan upaya mengatasi penyebaran hoax dan berita palsu.

Menurut Aghajanian, isu hoax dan berita palsu merupakan fenomena global yang tidak dapat dihindari hanya dengan kebijakan dan aturan dari pemerintah.

"Menurut pendapat pribadi saya, ini bukan hanya masalah mengenai teknologi dan regulasi sosial media. Kita harus memahami lebih jauh dan menggunakan pola kebijakan sosial yang berbeda," ujarnya dalam RMOL World View yang digelar pada Selasa (1/9).

"Kita juga harus melihat fenomena ini dari perspektif psikologi," sambungnya.

Dalam perspektif psikologi, kata Aghajanian, kita harus memahami sejauh mana orang membawa informasi, baik atau buruk, benar atau salah.

Setelah itu, diperlukan edukasi pada masyarakat bahwa mereka tidak dapat menyerap informasi yang ada dengan cuma-cuma dan menyebarkannya. Alih-alih menganalisisnya terlebih dulu atau membandingkan satu sumber dengan lainnya.

"Semakin orang berpengetahuan, semakin orang mengetahui, mereka akan menjadi lebih sulit untuk menyerap informasi palsu," terangnya.

Edukasi menjadi pilihan yang cukup tepat karena pada umumnya, karena seringkali aturan membatasi informasi dikaitkan dengan membatasi kebebasan.

"Ini tantangan yang harus dihadapi," tekannya.

"Kita masih mencari cari untuk mengatasinya, baik melalui regulasi yang bukan untuk membatasi kebebasan hingga mengedukasi masyarakat agar dapat membedakan informasi yang benar dan salah," pungkasnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya