Berita

Gubernur Jatim, Khofifah saat resmikan Sensus penduduk offline/Ist

Nusantara

Khofifah: 34,2 Juta Penduduk Jatim Belum Tercatat, Sensus Penduduk Offline Dimulai Hari Ini

SELASA, 01 SEPTEMBER 2020 | 14:29 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Sensus Penduduk 2020 secara offline yang dilakukan BPS Jawa Timur resmi dimulai hari ini, Selasa (1/9). Selama sebulan ke depan, sebanyak 32 ribu petugas sensus akan door to door ke rumah warga untuk melakukan pencatatan kependudukan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa setelah melakukan kick off secara virtual di Gedung Negara Grahadi Surabaya, kemarin Senin (31/8), mengatakan bahwa sensus penduduk menjadi langkah awal penting untuk terwujudkan single data kependudukan.

Sebab di tahapan sebelumnya, dalam sensus penduduk secara online, baru 6,8 juta dari total 40,9 juta penduduk Jatim yang berpartisipasi. Atau baru 17,13 persen penduduk Jatim yang melakukan sensus penduduk online.

"Artinya ada sekitar 34,2 juta penduduk Jatim yang belum dicatatkan. Untuk itu kita semua punya tugas, tanggung jawab dan kewajiban yang sama untuk memaksimalkan sensus penduduk 2020. Ini menjadi  ikhtiar kita untuk mendapatkan data yang valid dan update," kata Khofifah.

Tak hanya menghasilkan data jumlah penduduk saja, namun dari sensus penduduk ini, nantinya akan didapatkan pula komposisi, distribusi dan karakteristik penduduk.

Sensus Penduduk 2020 ini nantinya akan menghasilkan data dasar kependudukan yang sangat strategis dan terkini dalam rangka menuju satu data kependudukan Indonesia sebagai salah satu perwujudan dari Perpres 39/2019 tentang Satu Data Indonesia.

Secara khusus Khofifah meminta Bupati/Walikota untuk mendukung, memaksimalkan dan mengkoordinasikan secara intensif pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 secara offline selama bulan September ini.

Menurutnya, sensus ini menjadi bagian dari starting point untuk menyiapkan big data berupa single data kependudukan. Data kependudukan menjadi kunci penting dalam membuat perencanaan pembangunan di berbagai bidang sehingga hasilnya akan lebih signifikan.

"Selama ini dalam menyiapkan single data seringkali masih tidak sama inputnya. Sering kali formatnya juga masih belum sama, kalau tidak begitu datanya tidak dalam. Harapannya, basis data dari sensus yang sekarang ini akan menjadi pintu masuk untuk merapikan seluruh data kependudukan kita, maka akan sangat banyak manfaatnya," katanya.

Saat ini, lanjut Mantan Mensos ini, pemerintah secara nasional sedang melakukan konsolidasi single data. Bila inputnya adalah dari Sensus Penduduk 2020 maka proses verifikasi dan validasinya bisa dilakukan lebih simpel.

Khofifah menambahkan, nantinya hasil sensus ini bisa digunakan untuk percepatan pemutakhiran data terutama dalam menyiapkan basis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Ini menjadi bagian penting untuk memaksimalkan presisi dari seluruh intervensi Bansos yang dilakukan oleh pemerintah baik Kabupaten/Kota, Pemprov, termasuk berbagai ragam bansos yang disiapkan oleh pemerintah pusat.

“Data penerima Bansos sangat dinamis sekali. Untuk itu verifikasi dan validasi sangat penting karena sering terjadi inclusion dan exclusion error," kata Khofifah.

Hal ini sempat menjadi diskusi yang cukup mendalam pada saat Bansos turun dari beragam intervensi terutama pada saat pandemik Covid-19.

"Jadi proses ini adalah momentum yang sangat tepat bagi kita semua untuk melihat kembali verifikasi, validasi berdasarkan basis data yang update," imbuhnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya