Berita

Dirut Pertamina, Nicke Widyawati saat RDP dengan Komisi VII DPR RI/Repro

Politik

Dicecar Komisi VII DPR Soal Tekor Rp 11 Triliun, Begini Jawaban Bos Pertamina

SENIN, 31 AGUSTUS 2020 | 17:22 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Direktur Utama PT Pertamina Persero Nicke Widyawati dicecar soal kerugian Rp 11,28 triliun pada smester I tahun 2020, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI pada Senin (31/8).

Wakil Ketua Komisi VII DPR Ramson Siagian selaku pimpinan Rapat yang mengakomodir pertanyaan dari para anggota Komisi VII, meminta Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan jajaran untuk menjelaskan penyebab kerugian senilai Rp 11 triliun di perusahaan plat merah sektor minyak itu.

"Oke Bu Dirut, tadi semua sudah sepakat soal kerugian Rp 11 triliun. Setelah itu baru pendalaman. Silahkan Bu Dirut," kata Ramson Siagian diruang rapat, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.


Lantas Nicke pun berusaha menjawab pertanyaan dari Komisi VII DPR RI tersebut. Namun, Nicke mempersilahkan kepada jajarannya yakni Direktur Keuangan PR Pertamina, Emma Sri Martini untuk menjelaskan terkait kerugian tersebut

"Yang terakhir mungkin ditayangkan mengenai agenda yang tadi kita sudah siapkan. Bu Emma mau menjelaskan, silahkan," ucap Nicke.

Kemudian Emma pun menjelaskan secara garis besar terdapat tiga faktor utama yang dianggap menjadi faktor penyebab kerugian PT Pertamina di Smester I tahun 2020.

Pertama, mengenai laporan laba rugi atau PNL (Profit and Loss) yang terdampak akibat pandemik Covid-19. Kedua, sedikit banyaknya dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah yang mengalami fluktuasi akibat Covid-19. Ketiga, terkait harga minyak mentah Indonesia atau ICP yang juga terdampak Covid-19 dan kurs rupiah yang fluktuatif.

Emma menambahkan, kerugian yang dialami PT Pertamina cenderung lebih untung ketimbang NOC (National Olil Corporation) atau IOC (International Oil Corporation) didunia yang juga terdampak Covid-19.

"Kalau dilihat memang semua NOC dan IOC itu mengalami kerugian yang sangat tajam di semester I. Jadi, meskipun Pertamina di semester I mengalami kerugian, sebetulnya  dari komparasinya dengan NOC dan IOC lain memang semuanya terdampak tidak ada satu institusi NOC atau IOC lain yang tidak terdampak karena Covid-19," ucapnya. 

"Dan terlebih Pertamina juga digabung dengan hulu dan hilir sehingga ada sisi balancing disitu," demikian Emma Sri Martini.

Mendengar penjabaran Emma, anggota Komisi VII DPR Kardaya Warnika mengajukan interupsi kepada pimpinan Rapat dan mengajukan pertanyaan.
 
"Tolong bandingkannya Bu yang apple to apple dengan NOC IOC yang mempunyai bisnis seperti Pertamina," kata Kardaya.

Kardaya pun masih merasa heran ketika NOC dan IOC negara lain mengikuti harga minyak dunia tetapi Pertamina tetap tidak menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia saat harga minyak dunia anjlok.

"Harga minyak dunia turun Pertamina kan tidak. Semua orang menyangka Pertamina untung besar, sampai-sampai Komisaris Utama (PT Pertamina) pun ngomong Pertamina rugi dibubarkan. Tapi ternyata sekarang enggak gitu," tegasnya.

Kemudian, Emma menjawab pertanyaan tersebut dengan normatif. Ia berharap, di semester II tahun 2020 Pertamina akan terus mengalami peningkatan sebagaimana sudah terjadi tren positif pada Juli 2020.

"Ijin pimpinan, yang terpenting bagaimana Pertamina menyelamatkan semester II tidak terjadi kerugian yg terus menerus. Dan kita sudah sampaikan dan lakukan beberapa langkah-langkah strategis oleh Pertamina," demikian Emma.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya