Direktur Eksekutif Center of Inteligent and Strategic Studies (CISS), Ngasiman Djoyonegoro/RMOL
Aksi penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur oleh ratusan gerombolan orang tidak dikenal pada Sabtu (30/8) disorot berbagai pihak. Belakangan terungkap pelaku penyerangan adalah oknum terduga anggota TNI yang termakan kabar hoax sesama anggota yang mengaku dikeroyok oleh warga sipil.
Pengamat Intelijen Ngasiman Djoyonegoro mengatakan, aksi penyerangan yang dilakukan dinihari itu bisa merusak soliditas dan sinergisitas TNI-Polri yang selama ini dilakukan oleh Panglima TNI dan Kapolri.
"Panglima TNI dan Kapolri sudah bekerja keras menjaga soliditas dan Sinergisitas TNI-Polri. Bahkan Panglima TNI sejak bersama Kapolri Tito sudah melakukannya, jangan sampai ini dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," tegas Simon kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (31/8).
Pria yang juga dan penulis buku Soliditas dan Sinergistas TNI-Polri ini mengatakan kasus penyerangan ini harus diusut tuntas oleh tim gabungan yang berasal dari TNI/Polri. Apalagi masyarakat sipil juga menjadi korban kekerasan para ratusan orang itu.
"Saya percaya tim gabungan TNI-Polri akan bisa mengusut tuntas insiden ini. Harus diusut sampai tuntas, demi tegaknya hukum"kata Simon.
Menurut Pria yang juga Direktur Eksekutif Center of Inteligent and Strategic Studies (CISS) ini, soliditas dan sinergisitas TNI-Polri sangat penting untuk mendukung menciptakan suatu kondisi keamanan nasional yang stabil.
"Pentingnya soliditas dan sinergisitas TNI-Polri dalam menjaga stabilitas keamanan nasional sebagai kunci mewujudkan SDM yang unggul dan Indonesia Maju harus menjadi gerak jiwa dari seluruh anggota TNI-Polri," tutup Simon.