Berita

Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah/Net

Dunia

Hizbullah Siap Balas Kematian Tentaranya Yang Dibunuh Israel, Nasrallah: Tunggu Waktunya

SENIN, 31 AGUSTUS 2020 | 05:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, mengatakan akan membalas kematian salah satu pejuangnya yang terbunuh dalam serangan yang dilakukan oleh Israel di Suriah, dan itu hanya tinggal menunggu waktu saja.

Israel dan Hizbullah, yang didukung Iran, terakhir kali berperang pada tahun 2006. Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon semakin tinggi setelah gerakan Syiah mengatakan salah satu anggotanya tewas dalam serangan udara Israel pada Juli lalu di Suriah.

“Israel perlu memahami bahwa ketika mereka membunuh salah satu mujahidin kami, kami akan membunuh salah satu tentara mereka. Ini persamaannya,” kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari Memo, Minggu (30/8).

“Kami tidak akan terlibat dalam baku tembak karena inilah yang diinginkan Israel. Mereka tahu bahwa kami tidak mencari pencapaian publisitas, tetapi kami mencari tentara untuk dibunuh dan mereka menyembunyikannya seperti tikus,” lanjut Nasrallah.

Awal pekan ini, militer Israel menyerang sebuah pos Hizbullah untuk membalas sebuah tembakan yang mereka sebut dilepaskan ke pasukan di Israel. Namun, tuduhan Israel tersebut dibantah Nasrallah pada hari Minggu (30/8). Bulan lalu, Israel juga mengatakan kelompok Hizbullah telah melakukan upaya infiltrasi yang lagi-lagi dibantahnya.

“Hizbullah tidak akan terlibat dalam bentrokan yang akan menyia-nyiakan darah para martir,” kata Nasrallah.

Setelah dua anggota Hizbullah tewas di Damaskus pada tahun 2019, Nasrallah bersumpah bahwa kelompok itu akan menanggapi jika Israel membunuh lebih banyak lagi pejuang Hizbullah di Suriah, di mana mereka dikerahkan sebagai bagian dari upaya yang didukung Iran untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang yang meluas akibat protes anti-pemerintah tahun 2011.

Dalam beberapa bulan terakhir Israel telah meningkatkan serangan di Suriah. Sebuah sumber intelijen Barat menyebut tindakan Israel itu sebagai perang bayangan yang disetujui oleh Washington, yang telah merusak kekuatan militer Iran di wilayah tersebut tanpa memicu peningkatan besar dalam permusuhan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya