Berita

Ketua Dewan Pembina Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB), Aris Wiyono saat menjadi narasumber di acara Tanya Jawab Cak Ulung/Net

Politik

Cerita Ratusan Petani Sumut Yang Sempat Diancam Dan Diusir Saat Jalan Kaki Ke Jakarta

JUMAT, 28 AGUSTUS 2020 | 16:33 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ratusan petani dari Desa Simalingkar dan Sri Mencirim, Deli Serdang, Sumatera Utara yang berjuang mencari keadilan atas hak atas tanah dan lahan mereka telah melalui berbagai jalan terjal.

Jalan kaki sejauh lebih 1.812 km dari Sumatera Utara menuju Jakarta mereka lalui dengan penuh peluh, bercucuran keringat, dan air mata.

Setidaknya cerita itu yang tersaji saat Ketua Dewan Pembina Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB), Aris Wiyono bercerita mengenai perjalanan yang dilaluinya dalam serial diskusi "Tanya Jawab Cak Ulung" bertema "Dari Simalingkar ke Gerbang Istana" yang digelar Kantor Berita Politik RMOL pada Jumat (28/8).


Aris mengurai bahwa alasan dasar yang membuat para petani dari dua desa memilih berjalan kaki menuju Gerbang Istana Merdeka adalah untuk menuntut haknya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung.

Ini lantaran berbagai upaya yang telah dilakukan mulai dari tingkat kabupaten hingga provinsi berujung hasil nihil.

Ceritanya kemudian berlanjut pada sambutan warga di setiap kota yang disinggahi para petani saat berjalan kaki. Tak jarang ancaman dari orang tak dikenal terus mengintai.

"Kami kadang tidur kadang dijalan. Kita ditakut-takuti,” ujarnya.

Peristiwa pengusiran oleh warga pun pernah menghampiri para petani. Tepatnya saat mereka disambut baik oleh Yayasan Gambar Malem di daerah Minas, Pekanbaru, Riau.

“Yayasan menawarkan tempat kita dikasih entok, ayam hewan ternak, pas sudah matang mau di makan, ada ancaman ribuan warga mau mengusir kita. Kita diusir, kita jalan kaki lagi jam 1 malam," tutur Aris yang tak kuasa menahan tangis.

Aris pun memahami maksud baik dari yayasan tersebut kepada para petani yang berjalan kaki, sebab ada ancaman dari oknum yang juga membuat pihak yayasan ketakutan.

Meski dengan berbagai ancaman yang diterima para petani, namun ancaman-ancaman tersebut tidak lantas membuat surut perjuangan para petani Simalingkar dan Sri Mencirim dalam mencari keadilan.

Pasalnya, selain ancaman, ada juga organisasi masyarakat sipil dan masyarakat biasa yang mendukung perjuangan para petani hingga sampai Jakarta.

Setibanya di Jakarta pada malam hari, para petani ini menginap di Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI) Gatot Subroto untuk tempat istirahat dan melanjutkan aksi ke Istana Negara.

Sebelum ke Istana Negara, ratusan petani ini juga mencari keadilan dengan melakukan audiensi ke Kementerian BUMN hingga Kementerian ATR/BPN.

Upaya penyelesaian konflik agraria sejak puluhan tahun lalu diperjuangkan sejak 1951 ini tidak pernah membuahkan hasil, mulai tingkat kabupaten hingga provinsi.

Hari ini mereka kembali berharap kepada Kepala Negara agar konflik antara petani dua desa dengan PTPN II ini terjadi di atas tanah seluas 1.704 hektare dengan rincian 854 hektare terjadi di Desa Simalingkar dan 850 hektare di Desa Sei Mencirim.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya