Berita

Bedah buku virtual 'Media Ethics' yang digelar LSPR pada Kamis, 27 Agustus 2020/RMOL

Nusantara

Bedah Buku 'Media Ethics', Pentingnya Kajian Etika Media Oleh Siapa Pun

KAMIS, 27 AGUSTUS 2020 | 17:15 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perkembangan media massa saat ini membawa persoalan lama yang semakin kompleks, yaitu etika. Etika media di tengah perkembangan teknologi dan informasi menjadi saat penting untuk dibahas.

Dengan begitu, London School of Public Relations (LSPR) menggelar bedah buku "Media Ethics: Issues and Cases" karya Philip Patterson, Lee Wilkins, dan Chad Painter.

Buku tersebut merupakan kompilasi dari sekitar 60 kasus berbeda terkait dengan isu etika media. Meski terdapat pembahasan mengenai teori-teori.


Kegiatan bedah buku dilakukan secara virtual pada Kamis (27/8) dengan menghadirkan berbagai akademisi dan profesional. Di antaranya adalah Kepala Research Center sekaligus dosen Communication and Business Institute, Rendro Dhani; Dosen senior Communication and Business Institute, Nico A Wattimena; Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S Depari; dan Ketua Umum Dewan Pertimbangan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, Imam Wahyudi.

Dalam penyampaiannya, Imam mengungkap, etika media bukan hanya harus dipahami oleh para jurnalis semata, melainkan siapapun. Pasalnya, konsep jurnalisme menjadi lebih luas, di mana siapa saja dapat memberikan informasi melalui berbagai media.

"Yang namanya kajian etik bukan hanya dilakukan oleh jurnalis tetapi oleh siapapun, karena jurnalis sudah menjadi value sekarang. Kita berada di zaman tidak ada lagi dominasi, tidak ada hegemoni dalam komunikasi," ujarnya.

Kendati begitu, dalam buku Media Ethics, dijelaskan bahwa Pers merupakan interseksi atau perpotongan dari tiga hal, yaitu jurnalis, masyarakat, dan perusahaan.

"Pers itu interseksi atau perpotongan dari jurnalis, masyarakat, perusahaan. Tiga section ini harus jujur, saling bekerja sama, tidak boleh selingkuh," katanya.

Kondisi akan buruk ketika di antara tiga bagian tersebut ada yang mendominasi.

"Misalnya ketika jurnalis selingkuh dengan perusahaan, yang rugi masyarakat. Contohnya pemilu kemarin, 2014, dua (kandidat) sujud syukur. Masyarakat jadi bingung mana yang benar," paparnya.

Lebih lanjut, para narasumber lain juga membahas bagian-bagian dari buku Media Ethics, mulai dari pembahasan teori etika, di mana terdapat perbedaan yang jelas mengenai etika dan agama.

Selain itu, bagaimana menggunakan perangkat untuk menguji etika. Di mana jurnalis, pada umumnya, bisa melakukan pendalaman atau mempertanyakan kepada hati nurani, bertanya kepada orang yang lebih ahli, atau berdiskusi dengan pemangku kebijakan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya