Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Pakar Hong Kong: Pasien Covid-19 Yang Sembuh Memiliki Kekebalan 6-12 Bulan Saja Atau Bisa Lebih Cepat

KAMIS, 27 AGUSTUS 2020 | 10:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Banyaknya kasus infeksi ulang yang dilaporkan terjadi di Hong Kong membuat para ahli khawatir bahwa perlindungan kekebalan yang diperoleh dari infeksi Covid-19 sebelumnya berkurang lebih cepat dari yang diperkirakan yang akhirnya mengakibatkan terjadinya infeksi kedua.

Para ahli yang mengatakan kemungkinan lebih banyak kasus serupa akan muncul, dan mengingatkan pasien yang pulih harus mengikuti langkah-langkah anti-epidemi atau mendapatkan kekebalan jangka panjang melalui vaksinasi berulang, karena kekebalan terhadap virus corona membusuk lebih cepat dari yang diharapkan.

Setelah kasus infeksi ulang pertama yang diketahui di Hong Kong, Belgia dan Belanda juga melaporkan kasus pasien yang sembuh terinfeksi untuk kedua kalinya.

Seorang profesor biomedis di Universitas Hong Kong Jin Dongyan, mengatakan bahwa pasien Covid-19 yang pulih memiliki kekebalan yang biasanya berlangsung selama enam hingga 12 bulan, tetapi tingkat antibodi dapat berkurang lebih cepat dari yang diharapkan karena berbagai alasan.

Pasien Hong Kong terinfeksi lagi kira-kira lima bulan setelah sembuh, dan pasien Belgia mengalaminya setelah tiga bulan.

Ahli virus yang berbasis di Wuhan Yang Zhanqiu mengaitkan rendahnya tingkat antibodi yang mengakibatkan infeksi ulang pada berbagai jenis virus.

"Efek imunitas perlindungan silang bisa lemah atau nol jika dikaitkan dengan jenis virus yang berbeda," kata Yang, seperti dikutip dari GT, Rabu (26/8).

Jin mengatakan, dalam kasus Hong Kong, pria itu menunjukkan kekebalan perlindungan silang tertentu, meskipun terinfeksi oleh jenis virus yang berbeda.

Kemungkinan penyebab infeksi ulang lainnya adalah sistem kekebalan tubuh yang lemah, yang tidak ada hubungannya dengan tingkat antibodi. Jika seorang pasien yang sembuh jatuh sakit dan memiliki tingkat kekebalan yang lebih lemah dari biasanya, dia dapat terinfeksi lagi, kata seorang ahli imunologi yang berbasis di Beijing mengatakan kepada GT dengan syarat anonimitas pada hari Rabu.

"Selain keadaan kesehatan dan tingkat antibodi seseorang secara keseluruhan (baik dari infeksi alami maupun dari vaksinasi), kekebalan juga bervariasi sesuai dengan usia, gizi, kelelahan dan penggunaan obat," katanya.

Lebih banyak kasus infeksi ulang yang dilaporkan menunjukkan bahwa itu mungkin menjadi tren dan negara perlu menanganinya dengan tepat. Sekitar 23 juta orang telah terinfeksi di seluruh dunia, dan Jin mencatat bahwa mereka seharusnya tidak berpikir bahwa mereka bebas dari virus, menyarankan mereka mengamati metode anti-epidemi atau mendapatkan antibodi jangka panjang melalui vaksinasi berulang.

Meskipun demikian para ahli meyakinkan masyarakat bahwa berdasarkan kasus Hong Kong, pasien yang terinfeksi kembali menunjukkan gejala yang lebih ringan.

Kasus Hong Kong memiliki viral load yang dapat menimbulkan gejala akut tetapi menunjukkan gejala yang ringan. Jin mengungkapkan bahwa pasien menghasilkan antibodi lebih cepat setelah infeksi kedua dibandingkan yang pertama kali.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya