Berita

Harun Masiku/Net

Politik

LCI: Mencari Harun Masiku Harus Dibarengi Keingian Dan Komitmen Yang Kuat Dalam Pemberantasan Korupsi

SELASA, 25 AGUSTUS 2020 | 19:27 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini dinilai seperti kehilangan akal dalam melakukan pencarian terhadap sosok Harun Masiku selaku mantan caleg PDIP yang kini masih buron.

"Sehingga KPK terkesan "lost of mind" dan gagal bertindak. Kemudian menyebabkan fungsinya sebagai extraordinary bodies menjadi lemah karena mengikuti cara-cara biasa lembaga penegak hukum lainnya seperti kepolisian dan kejaksaan," ujar Direktur Legal Culture Institute (LCI), M. Rizqi Azmi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/8).

Rizqi pun meminta agar KPK kembali menyadari arti penting kehadirannya sebagai extraordinary bodies di tengah-tengah harapan masyarakat.

Berdasarkan study UNODC kata Rizky, mendirikan lembaga baru seperti KPK akan  memberikan keuntungan lebih banyak dalam memberantas korupsi dibandingkan  hanya mengandalkan lembaga penegak hukum yang telah ada seperti kepolisian dan kejaksaan, yang umumnya telah terjangkiti penyakit korup.

"Menggunakan komisi yang baru diharapkan memberikan semangat pemberantasan korupsi yang baru pula," katanya.

Dengan demikian kata Rizky, LCI menilai bahwa menambah kuantitas seperti yang diminta KPK saat ini sebenarnya tidak dibutuhkan.

Karena sejatinya, sambungnya, KPK adalah badan tambahan istimewa dari aparat penegak hukum yang gagal menyelesaikan virus laten korupsi di Indonesia.

"KPK harus menunjukan kualitas dan diferensiasinya dalam menyelesaikan setiap kasus korupsi, tidak hanya Harun Masiku," terangnya.

Namun demikian, LCI kata Rizky, menganalisa bahwa telah terjadi pengkerdilan dari luar. Seperti riset yang menunjukkan lemahnya suatu komisi anti korupsi yang disebabkan beberapa hal.

"Pertama, lemahnya dukungan politik dan kekuasaan, tergambar dari harapan negatif beberapa politisi terhadap kemajuan KPK. Kedua, kontraproduktif dengan pertumbuhan ekonom. Ketiga pemerintah gagal dalam membangun institusinya, seperti terlihat institusi penegak hukum gagal bersinergi menangkap Harun Masiku yang bebas lalu lalang," jelasnya.

"Keempat, rendahnya persepsi publik dan KPK dianggap sebagai organisasi yang tidak efektif dan efesien. Kemudian juga tidak melibatkan masyarakat dalam aktifitas pekerjaannya," sambungnya.

Dengan demikian, Rizky berharap, kepada KPK dalam pencarian Harun Masiku harus di kejar dengan cara-cara luar biasa yang sebenarnya aparat penegak hukum di Indonesia sudah terlatih dan memiliki alat yang canggih dalam monitoring setiap kasus seperti Badan Intelijensi Negara (BIN).

"Polri dan kejaksaan yang baru-baru ini me-launching Adhyaksa Monitoring Centernya. Namun kesemua itu memang harus dibarengi keinginan dan komitmen yang kuat dalam pemberantasan korupsi. Dan Semangat itulah yang melahirkan sebuah badan bernama Komisi Pemberantasan Korupsi," pungkasnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya