Berita

Wakil Ketua DPRD Jakarta, Zita Anjani/RMOL

Politik

Zita Anjani: UKT Kemendikbud Hanya Gimmick Mas Menteri Nadiem

JUMAT, 21 AGUSTUS 2020 | 15:01 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kebijakan bantuan uang kuliah tunggal (UKT) yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) 25/2020 dinilai hanya sekadar gimmick Mendikbud Nadiem Makarim.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRR DKI Jakarta, Zita Anjani berkenaan dengan polemik pembayaran uang kuliah di tengah pandemik Covid-19.

Zita menjelaskan, ada empat bentuk keringanan yang ditawarkan Kemendikbud seperti mencicil UKT, penundaan UKT, penurunan UKT, dan beasiswa.

Namun untuk mendapatkannya, mahasiswa harus terlebih dahulu mengajukan diri. Keputusan akhir pun tergantung penilaian pihak kampus. Hal ini dinilai aneh lantaran selama pandemik, kampus ditutup dan penggunaan gedung, AC, dan lain-lain tidak terpakai.

"Tapi UKT masih disuruh cicil, ditunda pembayarannya, atau diringankan maksimal 50% dan otoritasnya balik ke kampus masing-masing. Jelas ini sama sekali tidak membantu," ungkap Zita Anjani kepada Kantor Berita Politik RMOLJakarta, Jumat (21/8).

Bila berniat membantu, harusnya biaya UKT digratiskan atau didiskon dan mahasiswa tidak perlu ada pengajuan ke pihak kampus.

"Jangan disuruh mencicil atau bisa ditunda bayar UKT, ini sama saja tetap bayar namanya," tegas Zita.

Politisi Muda Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengatakan bahwa di Indonesia kampus swasta jumlahnya lebih banyak dari yang negeri. Maka tak adil bila Permendikbud 25/2020 hanya diperuntukkan bagi PTN.

"Saya dapat info kalau ada mahasiswa yang melaporkan Mas Menteri ke Komnas HAM, ini artinya kecewanya mereka sudah sangat dalam terkait kebijakan yang tidak berpihak. Saya berharap UKT bisa betul-betul digratiskan, ada kalau ada potongan jelas berapanya dan berlaku untuk semua perguruan tinggi di Indonesia," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya