Berita

Mithal Al Alusi/Net

Dunia

Politisi Irak: Jika Bukan Karena Pengaruh Iran, Irak Sudah Dahului UEA Normalisasi Hubungan Dengan Israel

KAMIS, 20 AGUSTUS 2020 | 19:21 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemimpin partai sekuler, Partai Umat dari Irak, Mithal Al-Alusi mendesak pemerintah untuk mengikuti langkah Uni Emirat Arab (UEA) untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat tersebut mengatakan, Irak harus membangun hubungan yang stabil dengan semua negara, termasuk Israel. Khususnya untuk mencegah perkembangan kekuasaan Iran di panggung politik Irak.

"Irak perlu keluar dari kamp perang, ekstremisme dan delusi, serta perlu membangun hubungan yang stabil dengan semua negara di dunia," ujarnya seperti dikutip MEMO.


"Untuk itu, Irak membutuhkan perjanjian damai dengan Israel, serupa dengan Emirat," sambungnya.

Menurut Al-Alusi, saat ini beberapa tokoh politik Irak juga sudah melakukan komunikasi infromasi dengan pihak Israel.

"Jika politisi Irak tidak takut pada Iran, dan Teheran tidak mengontrol keputusan mereka, Irak akan mendahului UEA dalam membuat perjanjian damai dengan Israel," tambahnya.

Walaupun begitu, pernyataan Al-Alusi tersebut berbeda 180 derajat dengan posisi resmi pemerintah Irak yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri pada awal bulan ini.

"Kami tegaskan posisi Irak dalam masalah Palestina adalah sama dengan posisi berprinsip dan historis dalam menolak pendudukan Israel dan perampasan tanah Arabnya. Kami tidak memiliki hubungan apapun dengan negara pendudukan dan kami berkomitmen pada prinsip boikot," ujar kementerian.

Normalisasi hubungan antara UEA dan Israel diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada 13 Agustus 2020. UEA menjadi negara Teluk pertama dan negara Arab ketiga yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel setelah Mesir dan Yordania.

Setelah UEA, beberapa spekulasi mencuat terkait negara Arab lainnya yang akan melakukan normalisasi, di antaranya adalah Bahrain dan Oman.

Analis Urusan Timur Tengah dari Jerusalem Post, Seth J. Frantzman mengatakan, Irak memiliki terlalu banyak pengaruh Iran untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya