Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tak Terkendali, 780 Tenaga Kesehatan Kamerun Positif Covid-19

RABU, 19 AGUSTUS 2020 | 07:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Serangan Covid-19 terhadap tenaga medis di Kamerun berada di tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Sebanyak 780 petugas kesehatan telah terkena virus corona di seluruh negara Afrika Tengah itu.

Dalam buletin kedaruratan kesehatan, WHO mengatakan meskipun ada penurunan nyata dalam jumlah kasus baru, tingkat serangan yang tinggi di negara tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengujian amat rendah.

“Tingkat serangannya yang tinggi dan jumlah petugas kesehatan yang relatif besar terus menjadi perhatian,” kata WHO, seperti dikutip dari AA, Selasa (18/8).

Mereka mengatakan jumlah yang relatif tinggi dari petugas kesehatan yang terkena dampak di negara Afrika Tengah itu menunjukkan langkah-langkah pengendalian infeksi yang tidak memadai di fasilitas kesehatan.

Badan kesehatan PBB itu mengatakan pihak berwenang di Kamerun perlu meninjau kebijakan pengujian yang ditargetkan saat ini untuk lebih akurat mencerminkan tingkat wabah pandemik virus corona di negara tersebut.

“Pada saat yang sama kebijakan pengendalian infeksi di fasilitas kesehatan harus diselidiki mengingat tingginya angka infeksi petugas kesehatan yang dilaporkan,” tambahnya.

Dikatakan tindakan non-farmasi seperti menjaga jarak fisik, mengenakan masker kain di tempat umum dan mencuci tangan harus didorong di antara masyarakat.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Kamerun pekan lalu mengatakan bahwa penguatan pengawasan dan desentralisasi respons terhadap Covid-19 memungkinkan untuk mengoperasionalkan rencana respons yang diadaptasi di masing-masing dari 10 wilayah negara itu.

"Karena itu, kita harus terus mengingat bahwa perang melawan penyakit tidak menang," katanya.

Kamerun sejauh ini telah mencatat lebih dari 18.00 kasus virus, termasuk 401 kematian dan lebih dari 16.000 pemulihan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya