Berita

Seorang pemilik memeluk Anjing Gembala Kangal miliknya di sebuah peternakan di Bursa, barat laut Turki, 23 November 2018/Net

Dunia

Turki Akan Pasang Chip Dan ID Untuk Lindungi Kelangsungan Ras Anjing Kangal

SELASA, 18 AGUSTUS 2020 | 16:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Turki berencana untuk menanamkan chip dan ID untuk melindungi Kangal salah saru ras anjing paling terkenal di negara itu di kampung halaman mereka di provinsi Sivas Turki tengah.

Dikenal karena ukurannya yang besar, yang membuat mereka mendapat julukan 'Singa Anatolia', Kangal adalah ras yang paling dicari karena kelincahan, kecerdasan, kesetiaan, dan keberaniannya. Kota Sivas yang distriknya bernama Kangal mengilhami nama trah ini, memiliki fasilitas pembiakan utama untuk anjing-anjing tersebut.

Fasilitas yang saat ini sedang direnovasi bertujuan untuk menjadi pusat modern yang berfokus pada pelestarian ras. Anjing yang lahir di sana akan ditanamkan chip sehingga dapat dilacak sepanjang hidupnya. Chip tersebut akan mencakup informasi penting seperti tanggal lahir mereka, identifikasi orang tua anjing dan penyakit yang mungkin mereka derita. Chip tersebut juga akan membantu melacak hewan yang hilang. Pusat tersebut bertujuan untuk mempelajari silsilah ras, dan setiap anjing akan diberi ID.

Gubernur Sivas, Salih Ayhan, mengatakan kangal telah menjadi "merek" bagi Turki, dan mereka terkonsentrasi pada pelestarian dan promosi trah dengan bantuan Kementerian Perindustrian dan Teknologi.

“Pusat baru ini akan menjadi tempat untuk membiakkan dan melatih Kangals dan memungkinkan kami untuk mempromosikannya di seluruh dunia. Ini akan memiliki pakaian operasi untuk kelahiran, museum dan tempat anjing dapat berkeliaran dengan bebas. Di tangan staf dan agensi yang mumpuni, Kangal akan dikembangbiakkan dan genetika mereka dipantau secara ketat,” ujarnya seperti dikutip dari Daily Sabah.

“Tujuan utama chip ini adalah untuk mencegah segala upaya untuk memodifikasi gen dari trah. Kami menyadari praktik yang salah seperti kawin silang, dan kami ingin menghentikannya. Kemana pun anjing yang dibesarkan di sini pergi, mereka akan dilacak," kata Ayhan.

Peternak Kangal menyambut baik kabar tersebut. Orhan Yalçınkaya, yang mengepalai asosiasi untuk pelestarian ras tersebut, mengatakan anjing yang dilengkapi dengan chip harus dipasangkan satu sama lain untuk kawin untuk pelestarian yang lebih baik.

“Jika kami dapat membantu mereka melanjutkan silsilah murni mereka, itu akan sukses. Kami juga mengharapkan pihak berwenang untuk memberikan insentif untuk pengembangbiakan Kangal yang dilengkapi dengan chip seperti yang mereka lakukan untuk peternak yang memelihara domba dan sapi yang dilengkapi dengan chip yang menandai keasliannya,” katanya kepada Kantor Berita Demiroren (DHA).

Kangal, anjing penjaga, adalah pilihan yang disukai para gembala di seluruh dunia untuk secara efektif memblokir serangan apa pun. Selain sebagai anjing penjaga, mereka juga digunakan untuk terapi psikologis untuk anak-anak, terutama mereka yang autisme, dan untuk mereka yang baru sembuh dari kecanduan narkoba.

Ras asal mereka berasal lebih dari 6.000 tahun lalu. Mereka mampu bertahan dalam iklim Turki yang keras di musim dingin dan gaya hidup penggembala yang nomaden.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya