Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana Yusuf/Net

Politik

Bagi Gde Siriana, Pidato 'Membajak Krisis' Jokowi Miskin Diksi

SENIN, 17 AGUSTUS 2020 | 09:20 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo yang menggunakan diksi “membajak” dinilai memberikan gambaran bahwa pemerintah tidak memiliki visi, miskin literasi, diksi dan juga tidak inspiratif.

Penilaian itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana Yusuf menanggapi kalimat Jokowi tentang membajak momentum krisis sebagai lompatan kemajuan.

"Miskin Diksi, itu Jokowi menggunakan kata "membajak" momentum krisis untuk lompatan kemajuan. Ini sangat aneh menggunakan kata membajak untuk memanfaatkan momentum krisis menjadi sebuah peluang kemajuan," kata Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/8).

Miskin diksi yang dimaksud, kata aktivis Bandung Initiatives ini bisa dilihat dari kata "membajak" yang sulit sekali dipadupadankan dengan kata-kata selanjutnya jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

"Dalam diskusi kecil dengan staf kedubes asing, dia bingung kata english apa yang tepat untuk translasi kata membajak. Seharusnya yang digunakan adalah "to take advantage" atau "to convert" sehingga maknanya menjadi mengubah atau memanfaatkan momentum krisis untuk lompatan kemajuan," bebernya.

Oleh karena itu, Gde Siriana berkesimpulan bahwa pidato kepala negara dalam rapat tahunan MPR 2020 adalah yang terburuk sepanjang sejarah dia mendengar pidato-pidato Presiden.

"To the pointnya, bagi saya pidato kenegaraan Jokowi adalah pidato terburuk kenegaraan yang pernah saya dengar," demikian Gde Siriana Yusuf menambahkan. 

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Cuma Rebut 1 Gelar dari 4 Turnamen, Ini Catatan PBSI

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:37

Anggaran Dipangkas Belasan Triliun, Menag: Jangan Takut!

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:31

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,03 Persen Sepanjang 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:23

Aset Raib ID Food Ancam Asta Cita Prabowo

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:13

Persoalkan Penetapan Tersangka, Tim Hukum Hasto Ungkap Sprindik Bocor

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:10

Setelah Identifikasi, Jasa Raharja Pastikan Salurkan Santunan Kecelakaan GTO Ciawi

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:59

Truk Pengangkut Galon Kecelakaan, Saham Induk Aqua Anjlok Merosot 1,65 Persen

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:57

Komisi V DPR Minta Polisi Investigasi Perusahaan Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:51

Partai Buruh Geruduk Kantor Bahlil Protes LPG 3 Kg Langka

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:41

DPR Siap Bikin Panja Imbas Laka Maut Truk Galon Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30

Selengkapnya