Berita

Presiden Joko Widodo saat pidato kenegaraan 2020 di DPR RI/Net

Politik

Pengamat: Pidato Kenegaraan Jokowi Berisi Harapan Hampa

MINGGU, 16 AGUSTUS 2020 | 14:11 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo yang disampaikan saat sidang tahunan di Gedung DPR RI tak ubahnya seperti harapan hampa.

Begitu kata analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun yang mencermati tiap kalimat yang disampaikan Presiden Jokowi.
 

"Pidato Kenegaraan Jokowi seperti harapan hampa. Di antara ciri harapan hampa adalah melangit lupa pijakan di bumi. Menghayal atau mimpi," ujar Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/8).

Mimpi yang dimaksud Ubedilah ialah harapan pemulihan ekonomi tumbuhn di atas 4 persen yang ditargetkan terjadi dalam beberapa bulan ke depan.

"Jokowi lupa kakinya ada di Solo. Lupa menginjakkan kaki di bumi bahwa saat ini angka pertumbuhan ekonomi Indonesia minus lebih dari 5 persen. Tengoklah rakyat miskin dan pengangguran di Solo, di Jawa, di Jakarta, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Bali, Lombok, hingga Papua," urai Ubedilah.

Berdasarkan Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2020 menyebutkan bahwa penduduk miskin mengalami kenaikan, yakni menjadi 26,42 juta orang. Bahkan, pada Agustus ini dipastikan terus mengalami kenaikan. Hal ini diakuinya menjadi PR besar yang menjadi batu sandungan dalam target yang disampaikan dalam pidato.

"Perumpamaan ekonomi saat ini sedang hang seperti perangkat komputer harus di restart atau di rebooting, itu juga perumpamaan yang keliru. Sama sekali tidak tepat karena krisis ekonomi saat ini bukan sekadar diselesaikan dengan pencet tombol restart atau rebooting, tetapi kerusakannya ada pada sistem dan tata kelolanya," jelasnya.

Selain itu, pidato Jokowi juga berlebihan karena membanggakan diri bahwa Indonesia sudah termasuk negara dengan kategori middle income county di saat ekonomi terpuruk dengan angka pertumbuhan minus 5 persen lebih.

"Jokowi sengaja tidak menjelaskan bahwa status middle income country itu dari World Bank yang didasari atas perhitungan Gross National Income (GNI) per-capita Indonesia tahun 2019 lalu, bukan tahun 2020 dimana ekonomi Indonesia saat ini sedang terpuruk," ungkap Ubedilah.

"Itu sama saja seperti Soeharto pidato tahun 1998 lalu bercerita ekonomi Indonesia tumbuh 8,46 persen tanpa menjelaskannya itu hitungan tahun 1997. Tapi Soeharto tidak pidato seperti itu, ia legowo, mengerti sopan santun bernegara dalam keadaan krisis dan ia rela mundur dari kursi Presiden," tandasnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya