Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Calon Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris/Net

Dunia

Orangtua Kamala Harris Bukan WN AS, Donald Trump Pertanyakan Kelayakan Sang Pendamping Joe Biden

JUMAT, 14 AGUSTUS 2020 | 11:38 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Amerika Serikat (AS) ikut mempertanyakan kelayakan calon wakil presiden (cawapres) Kamala Harris, setelah seorang profesor hukum menyebutnya tidak memenuhi syarat sebagai pendamping Joe Biden.

Harris merupakan perempuan kulit hitam dan keturunan Asia pertama yang mendapatkan tiket cawapres dalam sejarah AS.

Namun, sebuah artikel tulisan profesor hukum John Eastman yang diunggah di Newsweek beberapa waktu lalu menyebut, ada beberapa hal yang harus disoroti dalam pencalonan Harris.

"Fakta bahwa Senator Kamala Harris baru saja ditunjuk sebagai cawapres untuk calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mempertanyakan kelayakannya untuk posisi itu," tulis Profesor Eastman.

Mengutip Amandemen ke-12, Eastman mengatakan, tidak ada orang yang secara konstitusional tidak memenuhi syarat untuk jabatan presiden yang berhak untuk menjabat sebagai wakil presiden AS.

Sementara berdasarkan Pasal II Konstitusi disebutkan tidak ada orang kecuali warga negara yang lahir alami yang akan memenuhi syarat untuk jabatan presiden.

Berdasarkan aturan tersebut, Harris dianggap tidak memenuhi persyatan karena ayahnya saat ini merupakan warga negara Jamaika dan ibunya berasal dari India serta bukan warga negara AS.

Harris sendiri dinaturalisasi ketika lahir pada 1964.

"Hal itu, menurut para komentator, membuatnya bukan 'warga negara yang lahir alami', dan karena itu tidak memenuhi syarat untuk jabatan presiden dan, karenanya, tidak memenuhi syarat untuk jabatan wakil presiden," lanjut Eastman.

Menanggapi artikel tersebut, Trump memberikan komentarnya selama briefing media di Gedung Putih pada Kamis (13/8), mengutip NZ Herald.

"Saya baru saja mendengarnya. Saya mendengarnya hari ini, bahwa dia tidak memenuhi persyaratan," kata Trump

"Dan omong-omong, pengacara yang menulis artikel itu adalah pengacara yang sangat berkualitas dan sangat berbakat," sambungnya.

Trump mengatakan, akan sangat serius jika apa yang disampaikan oleh Eastman benar adanya.

"Saya tidak tahu apakah itu benar. Saya akan berasumsi bahwa Demokrat akan memeriksanya sebelum dia dipilih untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Tapi itu sangat serius. Maksudmu, mereka bilang dia tidak memenuhi syarat karena dia tidak lahir di negara ini?" ujar Trump yang kemudian ditimpali seorang reporter.

 "Tidak, dia lahir di negara ini, tetapi orang tuanya tidak. Klaim mengatakan orang tuanya tidak menerima tempat tinggal permanen mereka pada saat itu," seorang reporter memberitahunya.

“Iya, saya tidak tahu, saya baru dengar. Nanti saya lihat,” jawab Trump.

Harris sendiri lahir di Oakland, California. Berdasarkan hukum, siapapun yang lahir di AS adalah warga negara, dan karenanya memenuhi syarat untuk menjadi presiden.

"Semua orang yang lahir atau dinaturalisasi di Amerika Serikat, dan tunduk pada yurisdiksinya, adalah warga negara Amerika Serikat," bunyi Amandemen ke-14 Konstitusi AS.

Walau begitu, salah satu penasihat kampanye Trump, Jenna Ellis mengatakan kelayakan Harris adalah pertanyaan terbuka dan harus dijawab oleh Senator California tersebut agar rakyat Amerika tahu pasti.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya