Berita

Badak berbulu (Coelodonta antiquitatis)/Net

Dunia

Penelitian Terbaru Ungkap Faktor Utama Punahnya Badak Berbulu Di Siberia

JUMAT, 14 AGUSTUS 2020 | 09:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh tim ilmuwan Swedia dan Rusia menyebutkan bahwa kawanan badak berbulu coklat dengan berat dua ton pernah berkeliaran di timur laut Siberia sebelum akhirnya menghilang secara misterius sekitar 14.000 tahun yang lalu.

Apakah kematiannya disebabkan oleh manusia, atau karena iklim yang memanas saat itu?

Para peneliti mengatakan populasi hewan yang juga dikenal dengan nama ilmiah Coelodonta Antiquitatis itu tetap stabil selama ribuan tahun saat mereka hidup berdampingan dengan manusia, sebelum jumlahnya menurun tajam menjelang akhir zaman es terakhir.

"Itu membuatnya lebih mungkin bahwa perubahan iklim yang terjadi sekitar 14.000 tahun lalu adalah pendorong utama kepunahan, bukan manusia," kata Love Dalen, ahli genetika di Pusat Paleogenetik Swedia, seperti dikutip dari AFP, Kamis (13/8).

Penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Current Biology pada hari Kamis.

Bagaimana mereka mencapai kesimpulan itu dari untaian DNA yang diambil dari sisa-sisa hewan yang membeku di tanah selama ribuan tahun?

Ukuran populasi suatu spesies sebanding dengan tingkat keragaman genetik dan tingkat perkawinan sedarah, kata Dalen.

Tim tersebut mampu menganalisis genom lengkap satu badak yang berasal dari 18.500 tahun lalu. Dengan membandingkan kromosom yang diwarisi dari ibu dan ayah, mereka menentukan perkawinan sedarah rendah dan keragamannya tinggi.

"Genom satu individu adalah mozaik dari semua leluhurnya," jelas Dalen.

"18.000 tahun yang lalu, badak itu termasuk dalam populasi besar, dan nenek moyangnya pasti berasal dari populasi yang besar sejak puluhan ribu tahun yang lalu."

Dari hewan lain mereka dapat memanen genom mitokondria yang diturunkan dari induknya,  dan dari sini kita dapat memperkirakan ukuran populasi betina dari waktu ke waktu.

Manusia tiba di bagian wilayah Siberia ini pada 30 ribu tahun yang lalu. Meskipun mereka memburu badak, populasi hewan tersebut tetap stabil selama 12.000 tahun lebih sampai periode pemanasan mendadak yang dikenal sebagai Bolling – Allerod.

Tim yang sama sebelumnya menerbitkan genom megaherbivora lain, mammoth berbulu dan mereka yakin spesies ini punah karena perubahan iklim, bukan perburuan manusia.

Kesimpulan mereka masih diperdebatkan di kalangan komunitas ilmiah.

Perbedaan utama adalah bahwa mammoth punah dua kali: yang ada di daratan Siberia menghilang sekitar waktu yang sama dengan badak, tetapi beberapa ratus bertahan di Pulau Wrangel enam ribu tahun lebih lama.

Saat ini, kerabat terdekat badak berbulu adalah badak Sumatera.

Sering diburu dan dihadapkan pada perusakan habitatnya, hanya ada kurang dari 80 yang tersisa.

Di sini, tidak ada yang bisa membantah bahwa manusia bebas dari kesalahan .

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya