Berita

Mantan presiden Ekuador Abdala Bucaram/Net

Dunia

Mantan Presiden Ekuador Abdala Bucaram Ditangkap Untuk Kedua Kalinya Dengan Tuduhan Kejahatan Terorganisir

KAMIS, 13 AGUSTUS 2020 | 06:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Baru sebentar merasakan udara bebas mantan presiden Ekuador Abdala Bucaram kembali ditangkap pada Rabu (12/8) kali ini ia dituduh terkait dengan kejahatan terorganisir.

Pada 3 Juni lalu Bucaram pernah ditahan oleh pihak keamanan Ekuador sebagai bagian dari penyelidikan kasus korupsi atas penjualan perlengkapan rumah sakit yang dianggap terlalu mahal selama pandemik virus corona, meskipun ia sebenarnya dicurigai sebagai penyelundup senjata dan amunisi ilegal, seperti dikutip dari AFP, Rabu (12/).

Jaksa penuntut umum mengatakan kasus itu juga "mungkin melibatkan" Jacobo salah satu putra Bucaram, beserta empat pejabat dari agen transit metropolitan di Ibu Kota Quito, salah satunya ditangkap bersama mantan pemimpin itu.


Penangkapan itu terkait dengan penyelidikan yang dimulai pada Mei lalu menyusul dua orang Israel yang ditahan karena penjualan pasokan medis ilegal di tengah keadaan darurat kesehatan.

Kedua orang Israel yang mengklaim telah menjual ribuan alat tes virus corona kepada Jacobo Bucaram itu diserang di sebuah penjara di kota pelabuhan barat daya Guayquil pada hari Sabtu. Satu orang dilaporkan terbunuh dalam insiden tersebut.

Ketiga putra Bucaram lainnya yang saat ini buron telah dinyatakan terlibat dalam salah satu dari beberapa investigasi korupsi yang sedang berlangsung terkait penjualan pasokan medis mahal ke rumah sakit umum.

Mantan presiden itu dicopot dari jabatannya pada Februari 1997 hanya enam bulan ketika parlemen menyatakan dia tidak sehat secara mental di tengah protes yang meluas terhadap pemerintahnya. Setelah itu, Bucaram yang populis menghabiskan dua dekade di pengasingan di Panama.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya