Berita

Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad/Net

Politik

Kamrussamad: Resesi Sudah Terjadi Di Kuartal Pertama

KAMIS, 13 AGUSTUS 2020 | 03:44 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Perkembangan ekonomi sangat dipengaruhi pada aktivitas ekspor dan impor, kunjungan wisatawan, dan investasi. Apabila tiga faktor tersebut bisa diakomodir dengan baik, ekonomi Indonesia bisa tumbuh.

Demikian disampaikan Founder KAHMIPreneur, Kamrussamad berkenaan dengan kondisi ekonomi Tanah Air yang banyak disebut menuju jurang resesi.

Kamrussamad memaparkan, sejak kuartal atau triwulan pertama Indonesia sudah memasuki masa resesi. Hingga akhirnya jeblok di kuartal kedua hingga minus 5,34 persen.

“Kalau menurut pemerintah kita belum masuk resesi, tetapi beberapa pengamat mengatakan kalau Indonesia sudah masuk ke resesi. Bahkan pada kuartal satu di angka -2.41% sehingga ini sudah bisa dibilang masuk resesi,” kata Kamrussamad lewat keterangan persnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (12/8).

Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, sektor ekonomi yang saat ini tampak positif atau berkembang yakni sektor agropreneur. Pihaknya membeberkan empat jurus agar sektor tersebut berjalan lancar.

“Ada sektor produktif, pertanian yang berbasis argopreneur dan argo industri, percepat restruturisasi, trnsformasi digital,” tegasnya.

Salah satu poin untuk menjaga kestabilan ekonomi, kata Kamrussamad, juga dengan menjadi investor yang aktif di pasar modal. Oleh karenanya, ia berharap generasi muda secara tidak langsung membantu perekonomian Indonesia.

Kamrussamad merinci saat ini jumlah investor di Indonesia belum mencapai 1% dari total penduduk Indonesia. Meski telah terjadi peningkatan tiap tahunnya, jumlah tersebut masih menjadi tantangan besar bagi pasar modal Indonesia, apalagi dengan tingginya tingkat imbal hasil yang dimiliki oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama 5-10 tahun terakhir.

Oleh sebab itu, pihaknya akan terus mengajak generasi muda untuk belajar berinvestasi saham dan investasi lainnya dengan memanfaatkan teknologi dan aplikasi digital sesuai dengan komitmen perusahaan yang ingin meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui dunia digital.

“Apalagi saat ini dukungan teknologi sangat luar biasa,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi menuturkan, saat pandemik ini yang berkembang adalah investor retail.

“Justru pertumbuhan yang berkembang saat ini adalah investror retail,” katanya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya