Berita

Pinangki Sirna Malasari/Net

Publika

Menyanyilah Yang Kencang Jaksa PSM

RABU, 12 AGUSTUS 2020 | 17:27 WIB

PENANGKAPAN dan penahanan Jaksa PSM oleh tim Kejaksaan Agung Selasa malam (11/8), sebelumnya pengacara Djoko Tjandara lebih dulu ditahan kepolisian, akan memunculkan babak baru dalam kasus ini.

Perlahan terungkap spektrum motif keinginan yang sama dari para pelaku. Termasuk dugaan, apa ada keterlibatan oknum pimpinan tertentu di institusinya?

Dengan logika sederhana, apa betul seorang yang tengah menuju level puncak dalam kariernya berani mempertaruhkan diri dan institusi hanya alasan kasihan? Atau yang perlu digali dari kasus ini, apakah ada mobilisasi kepentingan lain dari pihak eksternal kepada oknum penegak hukum tertentu?


Dan dari pendalaman kasus melalui penyidikan, nanti terlihat apakah masing-masing pihak akan memilih jalan selamat sendiri-sendiri atau para tersangka yang ditahan ini akan 'nyanyi bareng' atas peristiwa ini.

Karena diketahui posisi Jaksa PSM saat ini serbasalah. Ia ditersangkakan dan ditahan Kejaksaan, tapi bisa jadi 'dilindungi' dari pihak tertentu. Sebaliknya, ada lembaga penegak hukum lain yang juga berkepentingan menggali keterangan Jaksa PSM sambil memastikan nyanyian bisa sejalan dengan tuduhan yang dikenakan.

Karenanya akan lebih menarik jika Jaksa PSM berani meluruskan dan menyampaikan apa adanya. Termasuk 'menyanyi' yang kencang dan kuat untuk bongkar-bongkar fakta yang lebih besar dan pihak-pihak lain yang ikut mendapatkan manfaat dan keuntungan dari kasus ini.

Termasuk pihak-pihak tertentu yang berpotensi jadi ancaman bagi dirinya jika dia mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi. Karena dalam kasus ini tidak bisa main individual, jelas ini jaringan yang terorganisir dan bisa klik. Sebab mereka berada berada di jabatan dengan level pengambil kebijakan.

Jika memang nanti ada keterlibatan dalam level pimpinan di Kejaksaan Agung, harus ada jaminan 'nyanyian' Jaksa PSM untuk pengembangan kasus hingga tuntas.

Inilah momen bersih-bersih lembaga penegakan hukum guna peningkatan kualitas penegakan hukum ke depannya.

Maka bernyanyilah Jaksa PSM dan bongkar apa yang sebenarnya terjadi agar tidak jadi 'bamper' dalam kasus ini. Jangan menutupi fakta yang diketahui, karena itu akan merugikan Jaksa PSM sendiri.

Azmi Syahputra

Dosen Hukum Pidana Universitas Bung Karno

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya