Berita

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay/RMOL

Politik

Saleh Daulay: Regulasi Banyak Tapi Kasus Covid-19 Malah Meningkat, Artinya Ya Gagal

RABU, 12 AGUSTUS 2020 | 03:35 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Penanganan pandemik Covid-19 yang dilakukan pemerintah Indonesia terlalu banyak diisi dengan regulasi.

Menurut anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay, sedikitnya ada 69 regulasi yang dikeluarkan pemerintah dalam bentuk peraturan presiden, instruksi presiden, peraturan pemerintah, peraturan menteri, peraturan gubernur, hingga ke tingkat kabupaten/kota.

"Regulasi penanganan Covid-19 di Indonesia ini saya kira termasuk regulasi dan aturan paling banyak dibandingkan negara lain," kata Saleh dalam acara ILC, Selasa (11/8).

Dengan banyaknya aturan tersebut, artinya regulasi yang dikeluarkan pemerintah tersebut sudah lengkap, termasuk protokol kesehatan sejak munculnya pandemik Covid-19 di Indonesia.

"Tapi persoalannya, kenapa kok kecenderungannya meningkat (kasus Covid-19). Tadi ada teori semakin banyak yang dites, semakin banyak orang yang ketahuan positif. Kalau semakin ketahuan banyak ya semakin gagal menurut saya," tegasnya.

Padahal seharusnya hal itu terbalik. Semakin banya tes, maka seharuanya jumlah pasien positif Covid-19 akan sedikit.

"Boleh saja semakin banyak samplingnya, semakin orang dapet. Tapi kalau berhasil, semakin banyak dilakukan tes mestinya yang terkena sedikit. Di negara lain kan juga begitu," tegasnya.

Dengan kata lain, kata Saleh, adanya peraturan pemerintah sampai ke tingkat bawah tidak mampu mendisiplinkan masyarakat untuk tetap ikut protokol kesehatan dan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.

"Artinya, regulasi yang ada itu tidak efektif diimplemntasikan. Kalau ada klaim yang mengatakan 'kami ini paling mengerti menangani Covid-19', itu adalah klaim sepihak yang belum tentu benar. Kenapa? Faktanya sampai hari ini Covid-19 di Indonesia ini masih jadi problem," demikian Saleh.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya