Berita

Bentrokan yang terjadi di La Paz, Bolivia pada Senin, 10 Agustus 2020/Reuters

Dunia

Protes Pemilu Di Bolivia Berujung Bentrok, Militer Dan Polisi Dikerahkan

SELASA, 11 AGUSTUS 2020 | 12:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Protes yang dilakukan oleh para pendukung Evo Morales di Bolivia berujung pada bentrokan hebat. Insiden tersebut membuat fasilitas publik dan pengangkutan peralatan medis terganggu.

Alhasil, pada Senin (10/8), pemerintah Bolivia mengerahkan polisi dan militer. Sementara meminta para pengunjuk rasa untuk berhenti melakukan aksi untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19.

"Penting untuk mengakhiri mobilisasi ini," ujar Menteri Kepresidenan Yerko Nunez, melansir Reuters.

"Mulai hari ini, tentara dan polisi akan memenuhi misi untuk melindungi lembaga-lembaga publik, menjaga ketersediaan oksigen, perlengkapan kesehatan, obat-obatan, dan tenaga kesehatan," lanjutnya.

Selama ini, Nunez menyalahkan kelompok radikal yang bersekutu dengan Gerakan Morales untuk Sosialisme (MAS). Ia mengatakan, kelompok tersebut hanya mencari kematian di antara warga Bolivia.

Para pengunjuk rasa sendiri melakukan aksi untuk menuntut pemilihan cepat atau diadakan sesuai jadwal pada 6 September 2020. Itu karena pemerintahan Presiden Sementara Jeanine Anez telah menunda kembali pemilihan menjadi 18 Oktober dengan alasan memburuknya wabah Covid-19.

Aksi unjuk rasa lebih banyak dilakukan di daerah pedesaan yang menjadi basis dukungan Morales. Mereka memblokir akses ke jalan-jalan utama dengan batu dan tanah.

Pihak berwenang mencatat setidaknya ada tiga luka tembak setelah bentrokan selama pembukaan jalan di Bolivia timur, sementara kementerian kesehatan mencatat lebih dari 30 kematian karena kekurangan oksigen pada pekan lalu.

Perwakilan Tinggi Uni Eropa, Josep Borrell telah mendesak diadakannya dialog politik untuk memastikan ketegangan yang ada tidak memperburuk wabah Covid-19 dan sistem perawatan kesehatan Bolivia yang sudah rapuh.

Ketika awal dipilih menggantikan Morales yang turun, Anez telah berjanji akan mengadakan pemilihan baru dengan cepat.

Pada tahun lalu, Morales mundur karena sengketa pemilu yang disusul dengan aksi unjuk rasa hebat yang membuat puluhan orang tewas dan gedung-gedung habis terbakar.

Saat ini, Morales diyakini berada di Argentina dan kerap mengkritik pemerintahan sementara.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya