Berita

(duduk) Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Alex Azar dan (berdiri) Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen/Net

Dunia

Bertemu Menkes AS, Presiden Taiwan Kritik WHO Yang Terlalu Politis

SENIN, 10 AGUSTUS 2020 | 15:25 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Taiwan kembali memberikan kritikan pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang tidak mengizinkannya berpartisipasi dalam Majelis Kesehatan Dunia (WHA) yang adakan pada Mei lalu.

Berbicara dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung oleh American Institute of Taiwan pada Senin (10/8), Presiden Tsai Ing-wen mengatakan, WHO seharusnya tidak mengedepankan pertimbangan politik daripada kesehatan.

"Saya ingin menegaskan kembali, pertimbangan politik tidak boleh didahulukan daripada hak atas kesehatan," ujar Tsai seperti dikutip Anadolu Agency.

"Keputusan untuk memisahkan partisipasi Taiwan dari WHO adalah pelanggaran terhadap hak universal atas kesehatan," tekannya.

Menurut Tsai, tidak ada alasan bagi WHO untuk menolak partisipasi Taiwan, mengingat pulau tersebut berhasil mempertahankan diri dari serangan Covid-19. Bukan hanya itu, Taiwan juga kerap membantu dan berkoordinasi dengan negara lain untuk memerangi wabah tersebut.

Pernyataan Tsai sendiri muncul setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Kesehatan AS, Alex Azar dalam kunjungan resminya.

Itu merupakan kunjungan resemi pejabat tinggi AS pertama ke Taiwan dalam 41 tahun terakhir, sejak Washington mengalihkan pengakuan diplomatik ke China pada 1979.

Dalam kunjungannya, Azar memuji penanganan wabah Covid-19 yang dilakukan oleh Taiwan selama ini.

"Terima kasih, Presiden Tsai, telah menyambut saya ke Taiwan hari ini. Merupakan suatu kehormatan sejati berada di sini untuk menyampaikan pesan dukungan dan persahabatan yang kuat dari Amerika Serikat ke Taiwan," kata Azar ketika bertemu Tsai.

Sejauh ini, Taiwan hanya melaporkan 480 kasus Covid-19 dengan tujuh kematian sejak pertama kali melaporkan infeksi.

Kunjungan Azar ke Taiwan tentu menyulut amarah Beijing, khususnya di tengah ketegangan AS dengan China.

Selama ini China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Sementara Taiwan menegaskan diri sebagai negara yang merdeka dan memiliki 15 pengakuan diplomatik dari negara lain.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya