Berita

Para pengunjuk rasa berlarian dalam asap selama protes setelah pemilihan presiden Belarusia di Minsk pada 9 Agustus 2020/Net

Dunia

Protes Meletus, Persaingan Sengit Lukashenko Dan Tikhanouskaya Dalam Pilpres Belarus 2020

SENIN, 10 AGUSTUS 2020 | 07:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Protes meletus di seluruh Belarusia pada Minggu (9/8) malam setelah jajak pendapat memperkirakan kemenangan luar biasa bagi presiden petahana otoriter Aleksander Lukashenko.

Media-media di penjuru Belarus memberitakan kerumunan besar aksi protes yang kemudian mendapat perlawanan dari polisi di Minsk.

Demonstrasi besar-besaran di Minsk dan di kota-kota provinsi, memicu gelombang ketidakpuasan terhadap Lukashenko, yang telah berkuasa sejak 1994.
Sejumlah besar pasukan bergerak menuju ibu kota, jalan-jalan utama menuju Minsk diblokir, dan kota dipenuhi oleh polisi anti huru hara dan militer.

Polisi menangkap pengamat pemilu independen dan wartawan pada Minggu, menyusul laporan pemadaman internet dan kesulitan mengakses situs berita.

Hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Laboratorium Kajian Sosiologi Pemuda yang dikelola pemerintah menyebut bahwa Lukashenko mendapat 79,7 persen suara sementara Svetlana Tikhanovskaya 6,8 persen.

Namun, beberapa TPS lokal mengatakan bahwa kandidat oposisi Svetlana Tikhanovskaya lebih baik daripada Lukashenko.

Komisi Pemilihan Pusat mengatakan hasil awal akan dirilis setelah tengah malam, dengan penghitungan suara yang lebih lengkap akan diumumkan pada Senin pagi.

Margin kemenangan yang timpang dipandang sebagai hal yang tidak bisa dipercaya oleh pihak oposisi.

Setelah memberikan suara, Lukashenko mengomentari aksi protes yang telah berlangsung sejak Sabtu sore hingga Minggu Malam itu. Dia sendiri tidak mengantisipasi aksi tersebut.

"Saya pikir besok mereka akan tenang dan memahami bahwa setiap orang hanya hidup sekali," katanya dengan tenang.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, lebih dari 1.300 orang ditahan dalam tindakan keras menjelang pemilihan, Termasuk pengamat pemilihan independen dan anggota tim kampanye Tikhanouskaya.

Pendukung oposisi mengatakan mereka mencurigai pejabat pemilihan akan memanipulasi hasil pemungutan suara untuk memenangkan Lukashenko.

Warga Belarusia yang lelah dengan ekonomi negara yang memburuk dan penindasan Lukashenko terhadap oposisi, bersatu mendukung Tsikhanouskaya, mantan guru dan istri seorang blogger oposisi yang dipenjara.

"Apa yang terjadi sangat mengerikan," kata Tsikhanouskaya kepada wartawan. Dia juga ikut menolak hasil pemungutan suara sementara yang menunjukkan kemenangan luar biasa bagi Lukashenko.

"Saya akan percaya pada mata saya sendiri, saya melihat, mayoritas untuk kami," tegas Tsikhanouskaya, seperti dikutip dari Time of Israel, Senin (10/8).

Menanggapi pernyataan itu, Lukashenko mengatakan Tsikhanouskaya sedang mencoba menyulut api.

“Kalau memprovokasi, Anda akan mendapat jawaban yang sama,” ujar Lukashenko. “Apakah Anda ingin mencoba menggulingkan pemerintah, menghancurkan sesuatu, melukai, menyinggung perasaan, dan mengharapkan saya atau seseorang berlutut di depan Anda dan mencium mereka dan pasir tempat Anda mengembara? Ini tidak akan terjadi!”

Beberapa pemilih menentang janji Lukashenko untuk tidak mentolerir protes apa pun.

“Tidak ada lagi ketakutan. Rakyat Belarusia tidak akan diam dan akan memprotes dengan keras, ”kata Tatiana Protasevich yang berusia 24 tahun di tempat pemungutan suara di Minsk, Minggu.

Beberapa pemilih menentang janji Lukashenko untuk tidak mentolerir protes apa pun.

“Tidak ada lagi ketakutan. Rakyat Belarusia tidak akan diam dan akan memprotes dengan keras,” kata Tatiana Protasevich yang berusia 24 tahun di tempat pemungutan suara di Minsk, Minggu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya