Berita

Citra satelit Maxar yang menunjukkan tumpahan minyak dari kapal MV Wakashio di lepas pantai Mauritius/Net

Dunia

Perairan Mauritius Penuh Dengan Minyak, Warga Bahu-membahu Selamatkan Satwa Liar Yang Terancam Punah

MINGGU, 09 AGUSTUS 2020 | 10:25 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Bocornya ribuan ton bahan bakar minyak dari kapal MV Wakashio di lepas pantai Mauritius membuat warga dan para aktivis pecinta lingkungan bahu membahu menyelamatkan satwa liar yang terancam punah.

Sembari mengisi karung kain dengan daun tebu untuk menghalangi tumpahan minyak, warga juga mengangkut lusinan bayi kura-kura yang berada di pulau dekat tumpahan, Ile aux Aigretters ke daratan.

Warga, melansir CBS News, khawatir tumpahan minyak akan semakin parah karena cuaca yang memburuk pada Minggu (9/8) bisa merobek lambung kapal yang sudah retak.

"Kami tidak akan pernah bisa pulih dari kerusakan ini. Tapi yang bisa kami lakukan adalah mencoba mengurangi dampaknya sebanyak mungkin yang kami bisa," ujar seorang warga.

Dari citra satelit Maxar, terlihat lapisan licin gelap menyebar di perairan biru Mauritius. Sementara kapal tampak miring.

Pemerintah Mauritius sendiri sudah memberlakukan keadaan darurat lingkungan, melarang warga untuk beraktivitas di dekat lokasi kejadian.

Sementara itu, warga justru bertanya-tanya. Pasalnya, insiden bocornya kapal Jerman tersebut sudah diterjadi pada 25 Juli, karena menabrak terumbu karang. Namun pihak berwenang tidak melakukan tindakan tanggap darurat.

"Itulah pertanyaan besarnya. Kenapa kapal itu sudah ama duduk di terumbu karang dan tidak ada yang dilakukan," ujar Jean Hugues Gardaenne dari Mauritian Wildlife Foundation kepada Associated Press.

Totalnya, ada sekitar 4.000 ton bahan bakar yang dibawa oleh Kapal MV Wakashio.

Selama berhari-hari, warga selalu memeriksa kondisi kapal, berharap agar kapal tidak terguling hingga menumpahkan lebih banyak minyak. Lantaran gelombang laut terus menghantam.

Pemerintah mengaku sudah meminta PBB untuk mengirimkan bantuan darurat, termasuk para ahli yang bisa menangani tumpahan minyak serta perlindungan lingkungan.

Selain itu, pemerintah juga membuka penyelidikan untuk melihat kemungkinan adanya kelalaian dalam insiden tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya