Berita

Momen pasangan Prabowo-Sandi saat debat Pilpres 2019/Net

Politik

Prabowo Ketua Umum Lagi Karena Sandiaga Uno Jadi Ancaman Di Pilpres 2024

SABTU, 08 AGUSTUS 2020 | 09:58 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Partai Gerindra menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengukuhkan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sabtu ini (8/8).

Kesan tiba-tiba yang nampak dari perhelatan KLB ini turut dikomentari Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid.

Dia menyatakan, pasca Pilpres 2019 silam, banyak orang yang menduga Gerindra akan diberikan pada Sandiaga S. Uno untuk persiapan Pilpres 2024 mendatang.

"Tapi rupanya itu tidak terjadi. Prabowo tetap memegang kendali penuh sekaligus pemegang tiket Gerindra pada Pilpres 2024 nanti. Kenapa demikian?" ungkap Abdul Hamid kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/8).

Beberapa analisa politik yang menyebabkan Prabowo tetap memegang kendali patai berlambang burung garuda itu dipaparkan Abdul Hamid.

Pertama, dia menduga Prabowo setelah menjadi Menteri Pertahanan merasa belum cukup mengikuti perhelatan pilpres. Karena menurutnya, sosok Danjen Kopassus tersebut masih menunggu dengan kendaraan politiknya untuk maju lagi.

Analisis kedua, posisi Sandiaga yang mulai dilirik oleh Jokowi yang dimulai saat Munas HIPMI pada bulan Januari 2020 lalu. Di mana Jokowi kala itu memberikan isyarat tentang orang yang akan menggantikannya sebagai Presiden di 2024 mendatang adalah Sandiaga.

"Walaupun tak secara langsung menyebut nama. Sinyal mulai diperkuat dengan Sandi yang menduduki posisi Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19. Jadi Prabowo mulai insecure terhadap posisi Sandi saat ini," tuturnya.

Karena itu, Abdul Hamid menilai nasib Sandi pada 2024 nanti bisa dilihat dari resshufle kabinet yang mungkin akan dilakukan Jokowi di waktu-waktu mendatang.

"Jika Sandi masuk kabinet, sudah bisa dipastikan lirikan Jokowi bersambut. Karena Sandi ini seperti kucing anggora, menarik sekali untuk dipinang. Iya punya popularitas dan punya modal finansial yang sangat cukup," ucapnya.

"Sandi relatif bisa diterima kelompok pro Jokowi dan bisa memecah suara pro Anies. Sandi itu akan likeable bila disandingkan dengan Puan Maharani atau Ganjar Pranowo. Persoalannya, Sandi akan mengancam Prabowo jika Prabowo masih punya keinginan maju makanya Gerindra tidak diberikan ke Sandi," demikian Abdul Hamid menutup.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya