Berita

Anggota Divisi Perencanaan Riset dan Epidemiologi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Bony Wiem Lestari/RMOLJabar

Nusantara

Depok Masih Zona Merah, 17 Daerah Lain Di Jabar Sudah Zona Kuning

JUMAT, 07 AGUSTUS 2020 | 17:20 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sebanyak 17 daerah di Jawa Barat masuk dalam zona risiko rendah atau kuning, 9 masuk dalam zona risiko sedang atau oranye, dan 1 masuk dalam zona risiko tinggi atau merah.

Hal ini diungkap anggota Divisi Perencanaan Riset dan Epidemiologi (PRE) Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Jawa Barat, Bony Wiem Lestari, saat melaporkan hasil kajian mengenai penyebaran Covid-19 untuk periode 27 Juli sampai 2 Agustus di wilayah Jabar.

“Ada satu zona risiko tinggi atau zona merah yaitu Kota Depok. Sedangkan sisanya yang lain masih termasuk ke dalam zona kuning atau resiko rendah,” ucap Bony, di GOR Saparua, Kota Bandung, Jumat (7/8).


“Sembilan risiko sedang yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kota Bandung, Kota Bekasi, dan Kota Bogor,” tambahnya, dilansir Kantor Berita RMOLJabar.

Ia menyebut, indikator yang dipakai untuk menentukan zona risiko tersebut dengan menggunakan 3 aspek. Yakni aspek epidemiologi surveilans, kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.

Jika dijabarkan, kata Bony, bisa mencapai 14 indikator. Antara lain laju positif, laju probable, laju kesembuhan, laju kematian, laju yang sembuh daripada yang positif, jumlah tempat tidur tempat isolasi, jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan, jumlah spesimen yang diperiksa PCR, positivity rate, laju insidensi, dan kematian per 100.000 penduduk.

“Jadi angka reproduksi efektif kita gunakan untuk triangulasi. Indikator ini kami ukur secara rutin setiap minggu dan bisa juga dicek di website bersatu melawan covid di covid.co.id. Jadi di situ untuk Jawa Barat dan juga seluruh provinsi di Indonesia bisa dilihat,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya