Berita

Forum Jenggala Center/Net

Politik

Jenggala Center: Ancaman Reshuffle Kabinet Wajar Dan Perlu Dilakukan

KAMIS, 06 AGUSTUS 2020 | 13:54 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pandemik Covid-19 tak kunjung reda membuat kondisi ekonomi yang semakin berat, bahkan diprediksi bakal menuju resesi.

Respon anggota kabinet terkait yang dianggap Presiden Joko Widodo tidak memiliki sense of crisis pada beberapa waktu lalu, menimbulkan desas-desus perombakan kabinet (reshuffle).

Ketua Umum Jenggala Center (JC) Ibnu Munzir menilai, marahnya Presiden Jokowi idealnya dianggap sebagai hal wajar dan bahkan perlu. Mengingat kondisi bangsa yang genting dan presiden hari ini butuh orang-orang yang bekerja cerdas dan tanggap.

“Tentu dalam hal ini presiden haruslah mempertimbangkan dengan matang keputusan yang akan diambil, karena berkaitan dengan kinerja kabinet selanjutnya," ujar Ibnu Munzir dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8).

Lebih lanjut, Ibnu Munzir yang juga merupakan mantan Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu mengatakan, menguatnya isu reshuffle terlihat semakin jelas ketika beberapa lembaga merilis hasil survei mengenai perubahan opini publik di tengah pandemik Covid-19 dari dimensi kesehatan dan ekonomi.  

Di mana hasilnya menujukkan mayoritas responden setuju Presiden Jokowi melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Sementara Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, bahwa persepsi publik soal isu reshuffle menteri yang sempat diungkit oleh Presiden Jokowi mendapatkan banyak dukungan.

Hasilnya sebanyak 64,8 persen responden setuju jika Presiden Jokowi mengadakan reshuffle sekarang ini.

“Mayoritas 64,8 persen setuju jika presiden melakukan perombakan kabinet. Menariknya, jumlah yang setuju ini cukup merata merupakan mayoritas di semua pendukung partai,” ujar Burhan.

Ditambahkan politisi senior Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa menuturkan, dalam keadaan genting seperti ini, reshuffle kabinet memang harus dilakukan. Beberapa indikator perlunya reshuffle kabinet telah nampak.

"Indikator dari lemahnya kabinet hari ini, ketika sejumlah menteri yang dipercayakan dalam Covid-19 itu jelas sekali penyerapan anggaran yang rendah, kami lihat tidak ada koordinasi antara kementerian yang baik," katanya.

"Hampir semua kementerian, termasuk Kemenkes, dia tidak bisa menyerap anggaran karena regulasinya tidak berjalan dengan baik," demikian Agun.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya