Berita

Raja Spanyol Juan Carlos dan putranya Putra Mahkota Felipe (kanan) saling berpelukan ketika mereka menghadiri upacara penandatanganan tindakan turun tahta di Istana Kerajaan di Madrid, 18 Juni 2014/Net

Dunia

Benarkah Juan Carlos Mengasingkan Diri Ke Republik Dominika?

RABU, 05 AGUSTUS 2020 | 06:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Akhirnya terungkap kemana Juan Carlos pergi mengasingkan diri. Mantan Raja Spanyol yang menjadi pusat skandal korupsi bernilai 100 juta dolar, baru saja dilaporkan meninggalkan Spanyol untuk menenangkan diri tanpa menyebut ke mana ia akan pergi.

Keputusan untuk pergi meninggalkan negaranya disampaikan Juan Carlos dalam sepucuk surat kepada putranya, Raja Felipe VI. Dalam surat itu juga dijelaskan mengapa dia mengambil keputusan itu dan bagaimana semua itu telah berimbas pada kehidupannya.

Sumber di Kerajaan Spanyol mengatakan surat itu kemudian dipublikasi pada Senin (3/8), dan pada saat itu Juan Carlos I sudah dalam posisi tidak lagi berada di Spanyol. Raja Felipe VI telah menyetujui keputusan ayahnya.


Dalam surat itu tidak dijelaskan, yang diterbitkan di situs web istana kerajaan, tidak menyebutkan ke mana ia akan pergi mengasingkan dirinya.  

Namun, tidak lama kemudian, pada Selasa (4/8) harian ABC melaporkan bahwa Juan Carlos meninggalkan Spanyol pada hari Minggu dan terbang ke Republik Dominika melalui Portugal, seperti dikutip dari Bangkok Post, Selasa (4/8).

Beberapa media menyebut Juan Carlos berencana tinggal bersama teman-temannya di negara Karibia. Sementara surat kabar online El Confidencial mengatakan Juan Carlos bisa saja berada di Portugal, di mana dia menghabiskan sebagian masa mudanya. Mungkin bisa juga di Paris atai Italia.

Namun, pihak Kerajaan tetap tidak memberitahu keberadaan Juan Carlos.
"Satu-satunya informasi yang kami miliki adalah informasi yang dipublikasikan di situs istana kerajaan kemarin. Itu satu-satunya informasi yang kami miliki," pernyataan dari pihak Kerajaan.

Pengacara Juan Carlos, Javier Sanchez-Junco Mans, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mantan raja itu telah memintanya untuk menjelaskan bahwa meskipun dia akan berada di luar Spanyol, dia bermaksud untuk bersedia bekerja sama dengan penyelidikan.

“Setahun yang lalu saya mengutarakan keinginan dan hasrat untuk berhenti dari segala aktivitas institusional. Sekarang, dengan adanya orang-orang terbaik yang melayani masyarakat Spanyol, institusi, dan juga Anda sebagai Raja, saya melakukan keinginan saya untuk pindah keluar dari Spanyol,” itu adalah isi surat Juan Carlos kepada putranya, Raja Felipe VI, yang memegang tahta Spanyol saat ini.

Dalam surat itu juga disebutkan betapa Juan Carlos sangat bersedih atas semua yang menimpanya dan keputusannya meninggalkan Spanyol, apalagi mengingat dia sudah hampir 40 tahun menjadi raja. Selama kepemimpinannya Juan Carlos I meyakinkan dia selalu memberikan yang terbaik untuk Spanyol dan kerajaan.

Juan Carlos diduga menerima dana dari Arab Saudi dan penyelidikannya kini sedang berlangsung di Swiss dan Spanyol.

Mahkamah Agung Spanyol mengumumkan pada bulan Juni sebuah penyelidikan untuk menentukan tanggung jawab hukum mantan raja tersebut, tetapi tindakan itu baru bisa dilakukan setelah raja turun tahta pada 2014, sesuai aturan Kerajaan terkait kekebalan hukum yang dimilikinya sebagai raja.

Juan Carlos naik tahta pada 1975 atas kematian diktator fasis Francisco Franco. Juan memerintah selama lebih dari 38 tahun sebelum harus menyerahkan tahta itu kepada putra mahkota, Felipe VI pada Juni 2014.

Juan Carlos adalah tokoh yang populer selama beberapa dekade, memainkan peran penting dalam transisi demokrasi dari kediktatoran Franco yang memerintah Spanyol 1939-1975.

Keputusan mundur Juan Carlos dan kepergiannya meninggalkan Spanyol sungguh membuat terkejt banyak orang. Dalam sebuah tajuk rencana yang diterbitkan di halaman depan, memberi judul bahwa Juan Carlos telah ‘meninggalkan Spanyol untuk tidak merusak masa pemerintahan putranya’.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya