Berita

Mendikbud Nadiem Makarim/Net

Publika

Setelah Nadiem Minta Maaf, Lalu Apa?

SELASA, 04 AGUSTUS 2020 | 09:57 WIB

MERASA tertekan akibat Muhammadiyah, NU, dan PGRI menarik diri dari Program Organisasi Penggerak (POP) bernilai Rp 600 miliar, maka Menteri Pendidikan merilis permohonan maaf kepada tiga organisasi besar yang bergerak di bidang pendidikan tersebut.

Nadiem juga bertandang ke PP Muhammadiyah Jakarta diterima Sekum PP Muhammadiyah Dr. Abdul Mu'thi dan lainnya.

Program asal-asalan Nadiem patut dikritisi tajam. Berujung pada hengkangnya Muhammadiyah, NU, dan PGRI.

Bagaimana tidak, ketiga organisasi pendidikan besar tersebut ternyata disejajarkan dengan organisasi abal-abal sekelas "bimbel". Ironinya ada dana Rp 20 miliar yang dialokasikan kepada yayasan milik dua konglomerat Sampoerna dan Tanoto.

Kini Nadiem, menteri "anak kemarin" yang seperti tidak paham pelaku pendikan "terdahulu" telah meminta maaf. Sisi etika tentu kita semua menghargai dan mengapresiasi permintaan maaf tersebut. Akan tetapi ini bukan ajang maaf-maafan lebaran atau baru saja Idul Adha.

Bukan soal apakah Muhammadiyah, NU atau PGRI memaafkan atau tidak. Ini persoalan bangsa, persoalan ketidakmampuan Nadiem dalam mengemban amanat pengelolaan pendidikan nasional. Inovasi yang nyatanya berbasis acak-acakan.

Mundurnya tiga organisasi besar melengkapi kritik sejak awal kepada menteri "bukan bidangnya" tersebut. Harus dibaca sebagai ketidakpercayaan publik. Nah berdasarkan Tap MPR No VI tahun 2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa, maka penyelenggara negara yang sudah kehilangan kepercayaan publik hendaknya ia mengundurkan diri. Demi menjunjung etika.

Nadiem baiknya cepat mengundurkan diri untuk integritas dan masa depan yang masih panjang. Anak muda yang berprestasi yang tercemar oleh pergulatan politik oligarkhis dan kapitalistik. Mundur adalah pembersihan sekaligus rintisan dari penghargaan terhadap peraturan perilundang-undangan. Di tengah habitat rezim yang rendah rasa peduli dan bermuka tebal.

Nadiem dapat kembali menata usahanya yang juga terdampak akibat Covid-19. Membangun kreasi baru yang solutif. Perusahaan startup yang perlu penanganan serius dan menjadi model usaha anak muda Indonesia. Di sinilah bidang subur Nadiem. Jabatan Menteri Pendidikan di samping belum waktunya juga nampaknya menjadi lebih pantas untuk orang lain.

Saatnya untuk menetapkan pilihan antara terjebak di kubangan kepentingan politik permainan atau keluar menata integritas dan kapasitas diri. Sumbangsih bagi negara bukan ngeyel dalam ketidakmampuan, tetapi mundur dari jabatan.

Rakyat menunggu Nadiem Makarim, anak muda yang siap menjunjung tinggi etika, bukan pendukung paham "ngeyelisme".

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya