Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/Net

Politik

Wajar KAMI Ingin Luruskan Kiblat Bangsa, Politik Sudah Terlalu Liberal Dan Oligarki Menggurita

SELASA, 04 AGUSTUS 2020 | 09:17 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Bukan tanpa sebab sejumlah tokoh bangsa dari berbagai elemen masyarakat mulai bergerak untuk "menyelamatkan" bangsa Indonesia. Pasalnya, realitas sosial, politik, hingga ekonomi dalam negeri memang mengkhawatirkan.

Karena itu, pemerintah seharusnya segera melakukan evaluasi diri terkait adanya gerakan rakyat yang tergabung dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Jika kekuasaan sudah mulai tidak beres, maka harus diluruskan.

Begitu kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (4/8).

"Pemerintah mesti mengoreksi dan mengevaluasi diri. Jangan pengen enak dan menang sendiri. Jangan karena merasa berkuasa dan koalisi yang dibangun mayoritas, seolah-olah kebenaran milik pemerintah," kata Ujang Komarudin.

Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, gerakan KAMI yang menyebut “kiblat bangsa” harus diluruskan benar adanya. Sebab, praktik oligarki, dinasti politik, hingga lembaga penegak rasuah dilemahkan memang terjadi di depan mata.

"Soal KAMI ingin meluruskan kiblat bangsa. Itu hal yang wajar, karena arah bangsa saat ini memang tak jelas dan sudah keluar jalur," tuturnya.

"Politik terlalu liberal, oligarki dan dinasti politik menggurita, korupsi di mana-mana, yang punya kuasa cenderung abuse of power, penegakkan hukum compang-camping, KPK dilemahkan, rakyat makin susah, dan masih banyak lagi kebijakan yang salah arah dan salah kiblat," demikian Ujang Komarudin.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang juga bagian dari KAMI menyebut adanya oligarki politik, kleptokarasi, politik dinasti yang melabrak UU dan melanggar konstitusi UUD 1945 itu telah mengangkangi cita-cita nasional. 

"Dari apa yang selama ini secara sungguh-sungguh dari hati saya sampaikan bahwa kiblat bangsa ini telah melenceng. Bahwa cita-cita nasional telah dikangkangi dan dibangkangi," tegas Din Syamsuddin saat pengenalan KAMI, di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (2/8) lalu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya