Berita

Polisi negara bagian Punjab di distrik Tarn Taran lakukan konpres pada 1 Agustus 2020, setelah puluhan orang meninggal karena mengkonsumsi miras ilegal beracun/Net

Dunia

Lima Miliar Liter Alkohol Yang Dikonsumsi Warga India Setiap Tahun 40 Persennya Ilegal

SENIN, 03 AGUSTUS 2020 | 10:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Minuman keras oplosan memang sangat berbahaya. Contohnya yang terjadi di negara bagian Punjab, India utara, sebanyak 98 orang dilaporkan tewas akibat meneggak miras oplosan pada Minggu (2/8).

Sejauh ini polisi telah menangkap 25 orang terkait tragedi tewasnya sejumlah orang yang telah menenggak minuman keras illegal sejak kasus ini mulai terungkap akhir pekan lalu.

Wakil komisioner pemerintah daerah Kulwant Singh memaparkan usai penyelidikan, korban tewas akibat minuman keras telah meningkat menjadi 75 orang di distrik Tarn Taran, Punjab.


“Beberapa keluarga menolak untuk membeberkan rincian kematian dan beberapa bahkan mengkremasi mereka. Kami datang ke nomor ini setelah pengumpulan informasi," kata Singh seperti dikutip dari AFP, Minggu (2/8).

Sebanyak 11 orang lagi tewas di distrik Gurdaspur, kata seorang pejabat setempat kepada AFP. Sebelumnya, media lokal melaporkan pada Sabtu (1/8) bahwa minuman keras beracun juga telah menewaskan 12 orang di Amritsar.

Sementara itu partai oposisi negara dalam serangkaian twitnya meminta pemerintah Punjab untuk segera mengendalikan mafia minuman keras di negara bagian itu.

Kepala menteri negara bagian Punjab Amarinder Singh mengatakan bahwa ia telah memerintahkan penyelidikan khusus atas kematian tersebut, ia berkata bahwa siapa pun yang terbukti bersalah tidak akan selamat.

Dalam insiden terpisah, pihak berwenang di negara bagian selatan Andhra Pradesh mengatakan pada hari Jumat bahwa sembilan orang telah meninggal setelah minum sanitiser berbasis alkohol.

Asosiasi Alkohol dan Anggur Internasional India memperkirakan, dari lima miliar liter alkohol yang diminum setiap tahun di India, sekitar 40 persennya diproduksi secara illegal. Ratusan orang meninggal setiap tahun di India karena alkohol ilegal yang dibuat di tempat penyulingan yang dijual seharga hanya 10 rupee (sekitar 13 sen AS) per liter, sangat terjangkau bahkan untuk yang paling miskin sekalipun.

Para pemabuk biasanya mencampur minuman keras yang mereka konsumsi dengan  methanol, suatu bentuk alkohol yang sangat beracun yang biasa digunakan sebagai bahan pendingin anti beku demi memperoleh sensasi yang lebih kuat. Jika dicerna, metanol dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati, dan kematian dalam konsentrasi yang lebih besar.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya