Berita

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat rapat bersama Forkopimda/Istimewa

Politik

Fitnah @ikemuti16 Dimaafkan, Pengamat: Tipe Kepemimpinan Anies Cocok Dengan Masyarakat Yang Pluralis

MINGGU, 02 AGUSTUS 2020 | 17:53 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Sikap reaktif yang kerap ditunjukkan seorang pemimpin saat kebijakannya dikritisi tak terlihat pada sosok Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Sebaliknya, DKI satu memperlihatkan akomodatif dan jauh dari tipe reaktif.

Demikian yang disampaikan pengamat politik Universitas Nasional (Unas), Andi Yusran saat mengomentari sikap Pemprov DKI Jakarta yang menerima maaf pesinetron Indah Kartika Mutiarawati alias Ike Muti atas postingan @ikemuti16 yang cenderung menyudutkan pemerintahan Anies.

"Tipe dan gaya kepemimpinan Anies Baswedan semacam ini memang sesuai dengan masyarakat yang pluralis dan memiliki dinamika yang tinggi semacam kita saat ini di Indonesia," ujar Andi Yusran kepada Kantor Berita RMOLJakarta, Minggu (2/9).

Andi menambahkan, Jakarta adalah laboratorium politik bagi Anies menuju jenjang kepemimpinan yang lebih tinggi. Hal itulah yang ia lihat berusaha dilewati Anies.

"Sepertinya Anies sedang berusaha melewati itu dengan mengatasi semua problematika ibukota sebagaimana yang dilakukannya saat ini," tandasnya.

Pemprov DKI Jakarta sebelumnya melayangkan surat peringatan kepada Ike Muti atas postingannya di akun Instagram pribadinya @ikemuti16. Ike mengaku kerja samanya dengan jajaran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam proyek web series terpaksa kandas lantaran dirinya dinilai sebagai orang yang sangat pro mendukung Presiden Joko Widodo.

Namun belakangan Ike telah meminta maaf atas tulisannya tersebut dan mengaku bahwa dia mendapat informasi salah yang membuatnya terbawa emosi untuk menulis hal tersebut dalam akun media sosialnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun telah menerima permintaan maaf dari Ike dan meminta agar kejadian ini bisa dijadikan pelajaran untuk semuanya agar dapat selektif dalam menerima informasi.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya